MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Moersito Wimbo Wibowo, S.Psi., M.A., Kaprodi Psikologi Universitas Gajayana (Uniga) Malang, menegaskan pentingnya pendekatan keilmuan psikologi dalam menangani permasalahan di dunia pendidikan, khususnya yang dihadapi guru Bimbingan Konseling (BK).
Hal tersebut disampaikan dalam seminar bertajuk Burnout pada Guru BK yang digelar Uniga untuk guru SMA/SMK se-Kabupaten Malang baru-baru ini. Menurutnya, sinergi antara guru, wali murid, dan institusi pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat.
“Kami memfasilitasi keluhan-keluhan guru BK agar mereka mendapatkan solusi berbasis psikologi. Permasalahan seperti burnout, bullying, dan dinamika siswa di sekolah perlu ditangani secara holistik,” ujar Wimbo kepada Malang Posco Media, Rabu (7/5).
Wimbo menyoroti tingginya kasus burnout di kalangan guru BK akibat tuntutan multitasking. Mulai dari menangani siswa bermasalah hingga administrasi. Menurutnya, seminar ini menjadi wadah bagi guru untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan strategi penanganan berbasis psikologi, seperti teknik manajemen stres dan komunikasi efektif.
Wimbo menekankan bahwa lulusan psikologi Uniga dirancang untuk berkontribusi di sektor pendidikan, termasuk sebagai guru BK atau konselor. “Psikologi pendidikan membantu memahami karakter siswa secara mendalam, baik di sekolah maupun di rumah,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mendorong kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan psikolog untuk menangani isu seperti bullying. Tingginya antusiasme peserta peserta dari Malang Kota dan Kabupaten, menunjukkan tingginya minat mereka dengan topik tersebut.
Wimbo berharap kegiatan serupa dapat diperluas ke wilayah lain, dengan target meningkatkan kapasitas guru BK dalam menghadapi tantangan era digitalisasi dan perubahan perilaku siswa. “Komunikasi yang sehat antara guru dan wali murid akan menghasilkan pola asuh yang selaras. Guru yang tercerahkan akan menciptakan generasi yang lebih baik,” pungkasnya. (hud/udi)
-Advertisement-.