MIT Ar Roihan Malang melaksanakan Wisuda Angkatan Ke-10 Tahun Ajaran 2022/2023, Minggu (11/6) lalu. Acara ini digelar di Sasana Giri Sabha Ir. H. Syamsuddin AbbasPolbangtan Malang.
Acara berlangsung khidmat dan haru. Sebanyak 120 siswa diserahkan kembali ke orang tua masing-masing, diantaranya 13 siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Kepala MIT Ar Roihan Malang Dr. Lailil Qomariyah, M.Pd dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para siswa, sekaligus rasa terima kasihnya kepada orang tua yang sudah menitipkan putra-putrinya di madrasah dan mau bekerja sama dalam mendidik anak- anak.
“Harapan kami pada anak-anak, tetap menjaga nama baik madrasah. Menjaga salatnya. Dan tetap menjalin silaturahmi bersama semua alumni. Dan pesan kami kepada orang tua siswa untuk tetap menjaga salat berjamaah yang sudah menjadi kebiasaan di madrasah. Ngajinya tetap dipantau, termasuk juga hafalan tahfidz para putra-putrinya,” ucap Lailil
Kegiatan tersebut juga menjadi hal yang sangat berkesan bagi seluruh siswa. Para siswa tanpa terkecuali, diberikan apresiasi berupa medali dan piala. Apresiasi ini sebagai bentuk penghargaan madrasah kepada para siswa yang memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing.
Lailil menjelaskan, penghargaan tersebut meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik maupun efektif. Misalnya pada penilaian kognitif ada yg mahir bahasa inggrisnya, bahasa arab, matematika, akidah, qur’an hadist, TIK, yang dilihat dari nilai raport. Untuk psikomotorik meliputi leadership (kepemimpinan) di kelas, kegiatan pramuka, dalam event bazar tampak entrepreneurnya, keterampilan menari, melukis, menulis indah, kaligrafi, olah raga, robotik dan keterampilan lainnya. Sedangkan efektif diberikan kepada siswa yang secara menonjol memiliki sikap yang baik seperti dermawan kepada teman-teman di kelas, jujur, pemaaf, suka ada kerjasama, kebersihan, kerapian, kedisiplinan, dan kesantunannya.
“Bagi kami, setiap anak adalah istimewa, mereka memiliki keunggulan masing-masing. Penilaian serta pembinaan untuk siswa sudah dilakukan sejak mereka kelas satu. Jadi ketika mereka menginjak kelas 6 yang berjumlah 5 kelas ini, karakter mereka sudah tampak lebih matang,” ucap Lailil.
Suasana kembali haru ketika wisudawan dan wisudawati mempersembahkan lagu ‘Sampai Jumpa’ yang menandakan bahwa perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal baru perjuangan demi mewujudkan cita-cita.
Wujud kesyukuran turut terpancar dari wali wisudawan, yang ditandai dengan penyerahan tumpeng tasyakuran kelulusan dari paguyuban kelas 6 ke madrasah, yang diterima secara langsung oleh Kepala Madrasah dan Wali Kelas.
“Kami selalu bersama-sama mendoakan anak-anak mulai angkatan pertama sampai angkatan ke 10 yang terbaik. Kami juga mengajak berdoa bersama orangtua wisudawan untuk putra-putrinya agar anak-anak sukses semua,” (hud/imm).
