.
Friday, December 13, 2024

Penyuka Keroncong dan Hobi Mendaki

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Nahas nasib Rado Lukas Pratama tewas kecelakaan di usianya masih remaja. Dia mengalami kecelakaan saat bersama ayah sambungnya, Iwan, 38. Ayah kandungnya, Susiono telah meninggal terlebih dahulu, satu tahun yang lalu. Ini diungkapkan Fransisca Susiati, salah satu keluarganya.

Dia berlinang air mata saat menceritakan kehidupan keponakannya itu kepada Malang Posco Media. Perempuan usia 47 tahun itu mengatakan, sejak bayi, keponakannya sudah ditinggal bekerja oleh kedua orang tuanya. ABG yang menyukai keroncong dan mengikuti komunitas sanggar ini, sempat dirawat anggota keluarga lainnya.

“Saat masih bayi, Rado sempat dirawat dan dijaga oleh budenya,” kata Fransisca. Sebelum terlibat kecelakaan, Rado sendiri diketahui baru turun dari mendaki gunung. “Rado baru pulang dari gunung, Senin (31/7). Tapi saya tidak tahu naik gunung mana. Yang jelas di Malang. Dia memang hobi mendaki gunung,” sambungnya.

Beranjak remaja, Rado yang dikenal selalu ceria ini masih kerap ditinggal ibunya, bernama Tumiasih yang bekerja di salah satu pabrik rokok. Sebelum meninggal, ayah kandungnya juga bekerja di pabrik rokok. Namun pabrik rokok yang berbeda dengan si istri. “Setelah ayah kandungnya meninggal, ibunya menikah lagi,” paparnya.

“Rado putus sekolah saat kelas 2 di SMK Nasional. Kemudian dia bekerja sebagai pekerja kebersihan ikut saudara. Rencana mau lanjut sekolah,” ucap Fransisca. Masih menurutnya, awalnya Rado tinggal di Jalan Gempol Margabakti. Namun, dia pindah ke rumah ayah sambungnya di Jalan Bunga Vinolia, setelah terkena longsor tiga bulan lalu. (den/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img