Malang Posco Media – Peragaan busana Wastra Nusantara bertajuk “Keindahan Karya Kain Tenun dan Batikku Indonesia” karya Dian Natalia Assamady berlangsung di alun-alun kota San Polo, Italia baru-baru ini. Kegiatan ini dalam rangka 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Italia. Selepas itu, wastra terbaik nusantara kembali diperagakan pada 6 hingga 8 Juni juga di San Polo, Italia.
“Gelaran ini penting untuk memperkuat identitas bangsa kita, memperkenalkan wastra Nusantara yaitu batik, tenun, dan songket agar semakin mendunia. Dan tentunya kami sangat bangga,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Ditambahkan, pagelaran yang sukses memukau undangan dan hadirin ini merupakan undangan dari Wali Kota San Polo Italia. Selain Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, model dan Putri Indonesia seperti Giok Kinski Maharani Detri, Latisa Maura, dan Yoan Clara turut mendukung desainer Dian Natalia menampilkan wastra terbaik nusantara.
Pemerintah Republik Indonesia menyadari kebudayaan yang unik mempunyai potensi untuk mendunia. Belajar dari ekonomi kreatif Korea Selatan yang berkembang sangat pesat mulai dari film, musik, kuliner, hingga fesyen.
Pagelaran itu diharapkan dapat memberikan kontribusi pada ekonomi kreatif dan meningkatkan gairah wastra nusantara yang mempunyai nilai seni yang tinggi dan kaya filosofi.“Mari kita mencintai dan merawat kekayaan budaya Indonesia. Dan menjadi pelaku aktif dalam mengembangkan warisan seni dan kerajinan dalam negeri,” kata Sandiaga.
Desainer Kain dan Batikku Indonesia, Dian Natalia Assamady menyampaikan bahwa keindahan wastra Indonesia ini perlu diangkat ke kancah dunia.Apalagi motif batik dan tenun yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing.
“Sehingga ini layak untuk kita perjuangkan demi memperkuat jati diri bangsa. Saya juga ingin menguatkan ekonomi kreatif tanah air dan menunjukkan betapa bernilainya batik dan tenun yang negeri kita miliki. Semoga ini bisa membawa nama Indonesia lebih dikenal di kancah global,” kata Dian.
Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, hubungan diplomatik Indonesia dan Italia dimulai dengan pengakuan Italia terhadap kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 Desember 1949. Pada bulan Oktober 1951, Italia membuka perwakilan diplomatik di Jakarta.
Indonesia kemudian membuka perwakilan diplomatik di Roma pada Maret 1952. Pada 1953, kedua negara kemudian menyepakati untuk meningkatkan kerja sama perwakilan menjadi ke tingkat kedutaan besar, baik di Roma maupun Jakarta.
Sejak itu, masing-masing kedutaan besar kemudian menggelar kegiatan yang menggambarkan potensi perekonomian kreatif dan digital serta sektor pariwisata di masing-masing negara. (ntr/nug)