.
Friday, November 22, 2024

Perajin Sangkar Burung Talok Bersaing Kualitas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kebangkitan ekonomi mulai dirasakan. Salah satunya di sentra sangkar burung di Desa Talok, Kecamatan Turen. Selain berpengaruh pada pendapatan, dampak lain yang dirasakan yakni UMKM semakin bersaing kualitas. Banyak warga beralih profesi menjadi perajin sangkar burung.

Salah satunya Vanda Sistian, salah satu pengusaha sangkar burung di Desa Talok. Dia meneruskan usaha ayahnya bermodalkan pesangon tempat kerja, bersaing kualitas produk dengan warga lain. Namun, hal ini dipandangnya sebagai hal positif yang memacu dirinya lebih menjaga kualitas sangkar burung buatannya.

“Semakin banyak perajin, justru kualitas menjadi kekuatan bisnis ini,” ungkapnya. Bapak dua anak itu menyebut, dalam hal bahan baku, satu truk kayu dibeli dengan harga Rp 3 juta. Tak sembarang kayu, dalam pembuatan rangka sangkar garapannya. Vanda hanya menggunakan dua jenis kayu. Yakni kayu mahoni dan jati.

Keterampilan membuat sangkar, dia dapatkan dari salah satu tukang yang sudah tersohor di kawasan tersebut. Selama dua tahun belajar dan berlatih, membuat sangkar menjadi sebuah pekerjaan yang mudah. Tak hanya itu ketelatenan dan keterampilan juga sangat diperlukan. Menurutnya, pemasaran sangkar sekarang sangatlah jauh berbeda dibanding dulu.

“Banyak yang beralih profesi menjadi pembuat sangkar, membuat barang membeludak. Tapi pemasaranya tidak sama seperti dulu. Sekarang perajin semakin banyak. Sekarang lihat kualitas. Bisa jalan kalau ada kualitas, kalau tidak bagus ya berhenti,” terangnya. Usaha yang dijalankan itu, dulu pernah dibantu sembilan karyawan.

Namun saat ini, dia hanya mengerjakannya sendiri dan dibantu ayahnya. Dalam satu hari dapat memproduksi enam hingga tujuh kerangka sangkar. Untuk satu truk bahan baku, Vanda dapat menghasilkan hingga ratusan sangkar. “Kalau tergantung besar kecilnya kayu. Kalau diameternya sampek 100, satu truk bisa sampai 150 set. Sekitaran 450 sangkar,” jelas Vanda.

Sangkar – sangkar buatannya dikirim ke beberapa darah, salah satunya beberapa pabrik di Bandung, Jawa Barat. Untuk harganya antara Rp 160 ribu hingga Rp 400 ribu, tergantung kualitas, jenis dan kerumitan pembuatan. Kedepan dirinya berharap adanya bantuan dari pemerintah, untuk mengembangkan UMKM, khususnya sangkar burung di Desa Talok. (tyo/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img