Thursday, March 13, 2025

Peran Perguruan Tinggi di Era Society 5.0

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Perkembangan teknologi sistem informasi berkembang cukup pesat sehingga berdampak pada bermunculannya tren dari Revousi Industri 4.0 dan Society 5.0. Perguruan Tinggi sebagai salah satu lembaga yang berkontribusi dalam kegiatan pendidikan di Indonesia harus mampu beradaptasi menghadapi tren Society 5.0

Berdasarkan riset World Economic Forum (WEF) 2024, terdapat sembilan keahlian utama yang paling dibutuhkan pada era Revolusi Industri 4.0. Yaitu pemikiran analitis dan inovasi, pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran, pemecahan masalah yang kompleks, kemampuan beradaptasi dan mengelola perubahan, kemampuan kerja sama dan kolaborasi, kemampuan komunikasi dan keterampilan interpersonal, kemampuan kreativitas dan pemikiran kritis, kemampuan pemecahan masalah yang kreatif, dan kemampuan pengambilan keputusan.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

Sembilan keahlian tersebut juga relevan untuk menyongsong era Society 5.0. Society 5.0 dibuat sebagai solusi dari Revolusi 4.0 yang dikhawatirkan dapat mendegradasi karakter umat manusia. Di era Society 5.0 ini nilai karakter harus dikembangkan, empati dan toleransi harus dipelihara seiring dengan perkembangan kompetensi yang berpikir kritis, inovatif, dan kreatif. Tujuan Society 5.0 senyatanya ingin mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik menjadi satu sehingga semua hal menjadi mudah dengan dilengkapi artificial intelegent.

Society 5.0 adalah cerminan masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi Industry 4.0. Seperti internet on things (internet untuk segala sesuatu), artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Society 5.0 merupakan a New Humanism yang menawarkan model baru dalam memecahkan persoalan-persoalan sosial untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Jepang sebagai salah satu negara pelopor Society 5.0 mulai memperkenalkan teknologi digital yang diaplikasikan pada kehidupan manusia. Konsep ini sebetulnya tidak jauh beda dengan Industry 4.0. Hanya saja dalam Society 5.0 lebih mempersiapkan kompetensi manusia sebagai penetralisir atas tantangan yang diberikan Industry 4.0 yang kemudian melahirkan berbagai inovasi.

Kendati Indonesia belum menerapkan Society 5.0, tetapi tetap saja perlu mempersiapkan masyarakatnya agar bisa beradaptasi dengan peradaban yang baru. Untuk mencegah berbagai risiko yang akan muncul dalam masalah sosial, maka ada beberapa komponen untuk diterapkan dalam pendidikan. Komponen tersebut ialah menyiapkan kompetensi peserta didik dalam menyongsong Society 5.0.

Dalam forum ekonomi dunia dirumuskan sepuluh kemampuan yang harus dimiliki guna menghadapi super smart society tersebut. Tiga kemampuan tertinggi yang dibutuhkan adalah kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, dan kreativitas. Penguasaan ketiga kemampuan utama yang dibutuhkan tersebut menjadi tanggung jawab dunia pendidikan, termasuk di dalamnya perguruan tinggi.

Peserta didik perguruan tinggi yang kini duduk di bangku kuliah merupakan bagian dari pemilik masa depan tersebut. Sementara masa depan dengan konstruksi Society 5.0 diprediksi akan penuh gejolak, rumit, dan serba kabur. Itu sebabnya, para pemegang masa depan tersebut tidak cukup dibekali dengan timbunan ilmu pengetahuan, tetapi juga cara berpikir.

Peran Perguruan Tinggi

Upaya yang bisa dilakukan adalah memahami peran serta strategi yang perlu dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi era Society 5.0, dengan melakukan studi literatur mengenai konsep Society 5.0 dan diharapan dapat menemukan peran serta strategi yang bisa dijadikan sebagai referensi kebijakan bagi perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini dan Society 5.0 ke depannya.

Peran perguruan tinggi dalam menghadapi era Society 5.0 perlu dikembangkan beberapa komponen. Antara lain, cara berpikir yang harus selalu diperkenalkan adalah cara berpikir untuk beradaptasi di masa depan, yaitu analitis, kritis, dan kreatif. Cara berpikir itulah yang disebut cara berpikir tingkat tinggi (HOTS: Higher Order Thinking Skills). Berpikir ala HOTS bukanlah berpikir biasa-biasa saja, namun berpikir secara kompleks, berjenjang, dan sistematis.

Kedua, pembaruan orientasi pembelajaran. Perguruan tinggi senyatanya bercorak futuristic, mengenalkan pembelajaran yang tidak hanya pada penguasaan materi namun juga perlu menghubungkannya dengan pemanfaatan untuk kemajuan masyarakat. Ketiga, pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk memberi ruang kepada perserta didik dalam menemukan konsep pengetahuan dan kreativitas.

Keempat, peningkatan kompetensi pengajar. Kompetensi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik di kalangan pengajar perguruan tinggi juga perlu ditingkatkan agar mampu beradaptasi dengan Industry 4.0 dan Society 5.0 melalui wawasan keilmuan, sikap maupun keterampilan.

Kelima, penyediaan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang futuristic sesuai kebutuhan berupa smart building berbasis IT berupa ruang pembelajaran, perpustakaan, dan laboratorium yang didukung fasilitas IoT dan AI yang menopang sumber belajar dan media belajar peserta didik.

Menghadapi kondisi pergerakan dari era Industry 4.0 menuju era Society 5.0, perguruan tinggi dituntut untuk mengantisipasi dan mengatasi setiap perubahan. Tak pelak, peran perguruan tinggi sangat strategis dalam menyiapkan lulusannya agar kompeten dan mampu memasuki lapangan kerja yang dibutuhkan dunia saat ini.

Ikhtiar perguruan tinggi dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, selain memperkuat kualitas pendidikan dan kompetensi bagi mahasiswa, keterlibatan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Dalam menyiapkan SDM unggul dan berdaya saing di era Society 5.0 akan sulit terwujud jika hanya mengandalkan lembaga pendidikan saja. Elemen masyarakat dan pemangku kepentingan harus terlibat di dalamnya, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, organisasi nirlaba, dan masyarakat.(*)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img