.
Saturday, December 14, 2024

Perangi Bullying, Aktifkan Satgas Sekolah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kasus perundungan dan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah masih saja terus terjadi di berbagai daerah. Beberapa diantaranya menjadi viral. Hal ini tentu membuat masyarakat prihatin dan cemas.  Ini juga menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Malang. Satgas Anti Bullying yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang ini diaktifkan masif ke tiap sekolah.

“Sudah terbentuk di beberapa sekolah dan ini kita galakkan terus di masing masing sekolah,” tegas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana kepada Malang Posco Media, disela Webinar Pendidikan Kota Malang Tanpa Bullying di SMKN 4 Malang Senin (28/11) kemarin.

Menurut Suwarjana, terjadinya bullying ini sulit ditebak karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Maka Satgas Anti Bullying inilah yang bertugas untuk mencegah terjadinya perundungan karena mereka yang berada di dalam satgas notabenenya adalah dari kalangan siswa sendiri yang terpilih.

“Guru sebagai kontroling tapi satgasnya adalah siswa. Karena tidak bisa siswa sendiri dilepas, karena terkadang kalau dilepas nanti ada siswa yang melawan kan mereka juga tidak bisa mengatasi. Itu jenjang SD, SMP dan SMA juga ada, sama,” jelas Suwarjana.

Oleh karenanya dalam kesempatan webinar saat itu di SMKN 4 Malang, Suwarjana juga mengajak untuk SMA/SMK yang secara kewenangan berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menggalakkan satgas dan bersama mencegah bullying.

“Bullying itu kan terkadang timbul dari berbagai masalah, jadi mereka tidak sematamata hanya mengawasi anak anak yang bully. Bully itu juga bisa timbul dari rumah, guru ke anak, anak ke guru dan biasanya bersenda gurau yang keterlaluan bisa menjadi bully,” tambah Suwarjana.

Ia meminta kepada seluruh siswa dan guru, utamanya Satgas Anti Bullying untuk lebih peka terhadap kondisi para siswa. Apalabila ditemukan adanya seorang siswa yang menyendiri dan enggan mengikuti kegiatan sekolah, patut dibantu dan diajak untuk ikut berkegiatan bersama.

“Harapan ke depan, kedepan kami akan mengadakan pertemuan (dengan guru) di sore atau orang tua sudah pulang kerja dan hari libur. Agar orang tua dilibatkan dan tidak menyalahkan kami terus. Jadi ikut mengawasi juga,” ungkapnya.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menegaskan perundingan atau bullying harus diperangi. Hal ini juga telah termaktub dalam visi misi dan komitmen Pemerintah Kota Malang dalam melindungi kaum rentan. Dalam hal ini kaum rentan bisa diartikan sebagai korban bullying.

“Seiring dengan Kota Malang akan menjadi Kota Layak Anak, tadi saya sampaikan supaya jangan sampai ada diskriminasi contohnya. Jadi tdak ada bullying di sekolah,” singkatnya. (ian/aim)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img