spot_img
Sunday, June 16, 2024
spot_img

Perangi Jukir Nakal, Pemkot Malang Beri Edukasi dan Pelatihan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Perangi parkir liar, melalui pembinaan secara terus menerus kepada juru parkir (jukir) di Kota Malang.

Hal ini mengemuka saat kegiatan pembinaan jukir oleh Pemkot Malang di Hotel Atria, Rabu (22/5) siang.

Pj Walikota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., menyatakan sangat berbangga dengan para jukir. Sebab, salah satu wujud Kota Malang yang rapi dan asri saat ini ada peran jukir dalam menata kendaraan.

“Seperti kata Kabag Ops Polresta Malang Kota AKP Sutomo bahwa para jukir ini bekerja di tempat yang panas, kalau hujan ya kehujanan. Jadi harapan kami, para jukir ini bisa memahami aturan yang berlaku,” tegasnya.

Ia mengatakan bahwa sektor perhubungan, sangat sering disorot. Khususnya di bidang parkir, sangat banyak sekali kasus yang bahkan sampai viral di jagat maya.

“Saya juga menyarankan, agar seorang jukir ini selain mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) juga mendapatkan rompi. Dan saya menyarankan rompi ini diberi nama, sebagai bukti memang petugas legal. Dan nanti bisa dicek langsung oleh masyarakat,” lanjutnya.

Terkait kemajuan sektor parkir, saat ini pihaknya juga mendorong digitalisasi pembayaran parkir. “Kami mendorong agar masyarakat, agar bisa bertransaksi menggunakan QRIS. Karena dengan ini, berbagai kecurangan serta pelanggaran, bisa ikut ditekan dengan maksimal,” jelas Wahyu.

Sementara itu, Kadishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, bahwa saat ini sudah ada 1.005 titik parkir di Kota Malang. Sementara, jukir yang memiliki KTA lebih dari tiga ribu orang. Oleh sebab itu, perlu adanya edukasi agar tetap terkontrol dan terkendali.

“Melalui KTA ini bisa menunjukkan jukir ini, legal dan sesuai aturan. Mendapatkan KTA ini sering dianggap memiliki lahan dan berlaku selamanya. Padahal itu adalah bukti pemda hadir, dan merupakan wujud tanggung jawab,” jelasnya.

Apabila terdapat jukir yang tidak memberikan karcis, tidak memakai rompi resmi serta tidak bisa menunjukkan KTA, tidak perlu dibayar.

“Kami juga memberikan sosialisasi, apakah KTA nanti bisa diperpanjang atau tidak. Berdasarkan hasil penilaian kinerja. Apabila sudah lebih dari dua kali melakukan pelanggaran, bisa kami tarik KTA yang dimiliki,” tandasnya.

Edukasi ini dilakukan secara bertahap kepada seluruh jukir. Nantinya, akan dilaksanakan antara ratusan hingga ribuan jukir, dalam sekali kegiatan. (rex/nug)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img