Malang Posco Media – Pemahaman mengenai perawatan pasca operasi Kanker Payudara bagi survivor juga tidak kalah penting daripada deteksi dini atau perawatan penyakit tersebut.
Edukasi mengenai pola hidup hingga apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan bagi survivor Kanker Payudara pasca operasi diberikan Minggu (30/10) dalam Health Education “Pasca Operasi Kanker Payudara, What’s Next?” yang digelar Malang Breast Cancer Community (MBCC) di Aula Kantor KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Malang.
Ketua MBCC, Gatit Wiludjeng Subandijah, menjelaskan kegiatan ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan MBCC dalam memperingati Breast Cancer Awareness Month atau bulan kesadaran Kanker Payudara.
“Kami bekerjasama dengan RS Onkologi Surabaya dan juga KPKNL Malang untuk memberikan edukasi kepada survivor Kanker Payudara dan juga masyarakat umum lainnya. Yakni bahwa Kanker Payudara bisa dideteksi dini dan juga memiliki tingkat kesembuhan besar jika dirawat dengan tepat,” jelas perempuan yang akrab disapa Ajeng ini.
Edukasi kali ini dikonsenkan pada pemahaman mengenai perawatan pasca operasi. Menurut Ajeng banyak kasus penderita Kanker Payudara usai menjalani operasi tidak menjaga pola hidup baik. Sehingga kondisi survivor tidak membaik.
Beberapa hal seperti menjaga pola makan. Apa yang baik dikonsumsi dan tidak pasca operasi atau kemoterapi, lalu kegiatan apa saja yang patut dihindari, hingga bagaimana cara mengontrol medis secara rutin disampaikan dalam edukasi siang tadi.
“Intinya teman-teman survivor harus tetap menjaga. Jangan sampai usai operasi malah tidak menjaga tubunya sendiri dan membuat kondisi kembali menurun. Dan yang penting juga untuk mendeteksi kanker. Jika memang divonis kanker, jangan takut operasi. Jangan takut kemo, yakin bisa sembuh,” tegas Ajeng.
Ke depan, MBCC juga akan melaksanakan kegiatan edukasi lainnya. Salah satunya memberikan edukasi kepada keluarga pasien Kanker Payudara. Support System dari keluarga, dirasa sangat penting untuk meningkatkan semangat dan kesembuhan anggota keluarganya yang terkena Kanker Payudara.
Health Education ini mendatangkan dr Sidharta Himawan Giri Sp B FICS, Breast Surgeon RS Onkologi Surabaya. Dihadiri kurang lebih 70 survivor Kanker Payudara dan juga masyarakat umum lainnya yang ingin mengetahui tentang Kanker Payudara. (ica/lin)