Dapat CSR Rp 500 Juta, Pembangunan Ditarget Selesai Sebelum Ramadan
Malang Posco Media – Setelah lebih dari lima pekan, kios Pasar Bululawang yang rusak akibat kebakaran akhirnya mulai diperbaiki. Rehabilitasi pasar ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Forkopimda Kabupaten Malang, Senin (14/2) kemarin. Targetnya sebelum Ramadan perbaikan kios harus sudah selesai.
Sekadar diketahui, sebanyak 51 kios di Pasar Bululawang ludes akibat kebakaran hebat yang terjadi Minggu (16/1) lalu. Pasca kebakaran itu, Pemkab Malang mengambil kebijakan tidak melakukan relokasi pasar. Sebaliknya hanya melakukan perbaikan kios saja.
Perbaikan kios sendiri tidak mengambil dana dari APBD. Alasannya karena dinilai kurang efisien. Pemkab memilih menggunakan skema gotong-royong dengan dana dari CSR perusahaan.
“Sementara ada anggaran awal CSR Rp 500 juta dari Bank Jatim. Nanti akan terus berkembang dengan dikoordinir Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) sehingga pasti akan ada tambahan,” ujar Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi usai peletakan batu pertama.
Ia mengatakan karena sifatnya gotong-royong, bantuan rehabilitasi akan diberikan tunai dan pedagang juga terlibat dalam mencari tukang hingga bantuan tenaga. “Kami berharap sekitar satu bulan sudah mulai bisa berdagang lagi, pedagang biar bangun dulu nanti bantuannya disesuaikan dengan prestasi kerjanya,” ungkapnya.
Dibandingkan penggunaan dana APBD, CSR gotong-royong dinilai lebih efektif dan cepat karena tidak harus dengan prosedur ketat. Sanusi berharap kerjasama antar pihak perusahaan dan pedagang dapat berjalan dengan baik.
“Kalau menunggu APBD, paling cepat di PAK (perubahan anggaran keuangan) harus dengan prosedur yang lama. Kasihan harus menunggu mengajukan ke dewan hingga pencairan cukup memakan waktu. Jadi skema gotong-royong ini lebih baik,” tambahnya.
Orang nomor satu di Pemkab Malang itu menyebut skema ini bisa saja diterapkan bagi pasar yang lain yang mengalami hal serupa. Namun bukan untuk revitalisasi terencana, melainkan musibah. Sementara bantuan permodalan nanti juga akan diambilkan dari CSR sejumlah bank yang terlibat dengan sistem pinjaman bunga ringan.
“Setelah perbaikan baru bantuan modal pinjaman dari bank, masing-masing bisa mencapai Rp 100 juta dengan bunga enam persen setahun,” katanya.
Pemkab melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang telah rampung melakukan identifikasi tingkat kerusakan dari bedak pedagang pasar yang terdampak. Rata-rata dari hasil identifikasi, bedak pasar mengalami kerusakan sedang. Nantinya dalam rehabilitasi akan mendapat pendampingan dari DPKPCK untuk memastikan pembangunan sesuai kebutuhan dari masing-masing bedak pasar.
Plt Kepala DPKPCK Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma mengatakan, dari hasil verifikasi ada empat macam alternatif perhitungan. Baik yang tertinggi dengan Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Rp 5 juta per meter persegi, hingga perhitungan sederhana.
“Ada HSBGN hasilnya Rp 5 juta per meter persegi, alternatif kedua kisaran terhitung hingga Rp 1,2 juta per meter persegi melalui swasta-umum, ketiga sekitar Rp 930 ribu sampai Rp 1 juta per meter. Alternatif terakhir paling sederhana kisaran total Rp 273 juta. Kita ambil yang ketiga karena sifatnya sementara,” rincinya.
Dikatakan, totalnya kurang lebih Rp 500 juta untuk alternatif yang diambil. Karena perbaikan sementara ada kemungkinan di tahun berikutnya akan ada perbaikan yang melibatkan dana APBD dengan skema HSBGN. Ia berharap pedagang segera kembali berjualan dengan kondisi aman.
“Perkiraan bisa cepat sebulan pengerjaan. Intinya kita targetkan sebelum puasa sudah bisa selesai dalam prosesnya kami masih mengawasi,” ungkap pria yang disapa Oong itu.(tyo/agp)