spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Percepat Penurunan Angka Stunting

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –  Pemerintah Kota Malang melakukan percepatan penanganan stunting di Kota Malang. Melalui instruksi Wali Kota Malang yang tertuang dalam Keputusan Wali Kota Malang No.188/45/2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting harapannya semua bergerak untuk dapat menekan atau menurunkan angka stunting di Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, angka stunting di Kota Malang sudah berada di bawah angka stunting nasional, yakni hanya berkisar 8 persen. Sementara angka stunting nasional masih berada di angka 14 persen.

“Hanya kadang memang melihat antara data yang dipublish BKKBN dengan kita, provinsi, tidak sama. Yang BKKBN itu pakainya adalah SSGI, sampling random, satu kelurahan diambil 1 atau 2. Nah di kami, kemarin masih angkanya agak tinggi yakni 18 persen kalau di SSGI. Tapi pas dicek di lapangan tidak ada,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.

Setelah melakukan pengecekan di lapangan, Sutiaji menyebut memang ada beberapa problem yang menyebabkan kasus stunting masih ditemukan hingga saat ini. Misalnya ada yang ketika hamil sudah berpotensi stunting, lalu ada juga yang sejak bayi tidak mau makan nasi, tidak mau makan sayur.

Problem ini sudah disampaikan pada dinas terkait dan nantinya akan ada petugas nutrisionis yang akan berkeliling menangani masalah tersebut. Sutiaji pun yakin kasus stunting di Kota Malang secepatnya teratasi dengan penuh.

“Target penurunan stunting ya serendah mungkin. Insya Allah, kami optimis zero stunting,” yakin Sutiaji.

Selain ada petugas nutrisionis yang akan berkeliling dijelaskannya, untuk menurunkan angka stunting, pemerintah juga memberikan bantuan pangan sebanyak 3.220 paket. Tiap paket terdiri dari 10 butir telur ayam dan satu kilogram daging ayam. Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam rangka percepatan pengentasan stunting. Dalam penyalurannya menggandeng PT. Pos Indonesia dan juga Dinas Ketahanan Pangan Kota Malang. Program bantuan pangan ini akan berjalan selama tiga bulan mendatang. Setiap bulannya akan mendapat satu kali paket bantuan pangan.

“Kami dapat amanah untuk menyalurkan satu kilogram ayam tapi sudah berbentuk frozen, yang kedua telur 10 biji. Itu program dari pusat dalam rangka membantu Pemerintah Daerah (Pemda) sehingga diharapkan pelan tapi pasti, stunting ke depan sudah mulai ada penurunan,” terang Sutiaji usai menyerahkan bantuan.

Ditambahkannya, integrasi program antarberbagai elemen menjadi kunci keberhasilan pencegahan serta  penurunan angka stunting. Karea masalah ini bukan urusan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan saja. Namun hal ini dibantu oleh masing-masing lurah untuk mengurangi stunting.

Lurah dapat membantu pencegahan dan penurunan stunting dengan mencermati status dan kondisi kesehatan warganya. Hal ini seperti dengan mengetahui data sebaran Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, ibu dalam masa nifas, maupun bayi dua tahun. Hal ini juga akan diperkuat dengan program orang tua asuh stunting bagi ASN. Di Kota Malang ada sekitar 8.000 ASN yang nantinya akan ikut bertanggungjawab mengingatkan gizi para penderita stunting.

“ASN itu nanti kita tata sekarang, kemarin kita minta ke Kominfo, jadi nanti berbasis aplikasi,” tutupnya. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img