MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penggawa Arema FC akhirnya kembali menjalani latihan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kamis (29/6) kemarin. Meskipun di area lapangan luar, kembali ke markas mereka untuk berlatih adalah kali pertama sejak delapan bulan lebih pasca-Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Usai tragedi yang terjadi setelah pertandingan melawan Persebaya Surabaya, penggawa Singo Edan memang tak pernah berlatih lagi di Stadion Kanjuruhan. Meskipun kompetisi berlanjut, latihan tim yang kala itu dipimpin Javier Rocha, berlanjut ke I Putu Gede Swi Santoso dan Joko Susilo, banyak berlangsung di Kota Malang.
Selain itu, latihan tentu saja di luar kota menyesuaikan lokasi Tim Singo Edan yang setengah musim menjadi musafir. Praktis, nyaris sembilan bulan tim tak pernah berlatih di Stadion Kanjuruhan. Beberapa kali mereka memang datang, namun hanya untuk agenda doa bersama seperti 7 harian, 40 harian hingga 100 harian. Hanya saja, untuk berlatih belum pernah terjadi karena Stadion Kanjuruhan pun tidak boleh digunakan.
Berlatihnya Arema FC di area lapangan luar Stadion Kanjuruhan tersebut menyesuaikan agenda tim yang sedang menjalani doa bersama jelang kompetisi Liga 1 2023/2024.
Para pemain mengirimkan doa untuk korban Tragedi Kanjuruhan, sekaligus doa bersama anak panti asuhan. “Kami menyesuaikan agenda tim, makanya diatur latihan di Kanjuruhan,” kata Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas.
Dia mengatakan, para pemain sudah siap kembali menginjakkan kaki ke Kanjuruhan untuk berlatih. Diakuinya, pemain juga sudah tidak lagi trauma.
“Kalau trauma tidak, ingat tentu masih ya. Tapi kami semua selalu mendoakan,” kata dia.
Para pemain pun sekitar 1,5 jam berlatih di area luar. Latihan kemarin adalah persiapan terakhir di Bumi Arema, sebelum tim bersiap berangkat away ke Tangerang, menjalani laga perdana di Liga 1 2023/2024. (ley)
