MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peresmian patung Singa Tegar Arema Jawara di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kamis (11/8) siang dinodai dengan peristiwa tidak mengenakkan. M. Akbar Nauval, 18, supir ambulans NZR Foundation, menjadi korban pemukulan orang tak dikenal di area halaman depan Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, pelakunya juga menendang bodi ambulans hingga penyok. “Saya sempat pusing karena dipukul persis di pelipis kanan,” katanya kepada Malang Posco Media. Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika hendak mengevakuasi beberapa orang yang terjatuh dari mobil pikap pembawa perangkat pengeras suara.
Seperti diketahui, di Stadion Kanjuruhan saat itu memang sedang dilakukan peresmian patung singa, sumbangan dari PR. Gajah Baru, Kepanjen. “Saya tidak kenal siapa orangnya. Yang pasti dia marah karena saya dianggap tidak cepat membawa korban ke rumah sakit. Padahal, saya masih berkoordinasi untuk membawa ke rumah sakit,” terangnya.
Nauval, sapaannya memaparkan, ambulans NZR Foundation yang disupirinya bersama dengan Ardi, temannya mendapat informasi bila ada tiga orang yang terjatuh dari mobil pikap pembawa pengeras suara. Dia pun berinisiatif, bergegas melajukan ambulans itu menuju lokasi, setelah berkoordinasi dengan ambulans lain.
Tiba di TKP, Ardi membantu tiga korban tersebut dan menaikkan ke dalam ambulans. Tapi ambulans NZR Foundation tak langsung melaju karena masih melakukan koordinasi dengan ambulans lain. Sembari koordinasi, para korban mendapatkan penanganan pertama dari Ardi di dalam ambulans. Namun, sejumlah orang yang ada di dekat ambulans itu tak sabar.
Ketidaksabaran ini juga ditunjukkan dengan mengeluarkan tiga korban tadi dari dalam ambulans NZR Foundation dan menaikkan ke mobil lain. Usai itu, peristiwa pemukulan terjadi. Dia didorong masuk ke dalam ambulans, seraya dipukul. Dia dan Ardi memilih diam. Selain memukul dan memaki, mobil ambulans itu juga ditendang di beberapa sisi hingga penyok.
Setelah berhasil keluar dari tempat itu, Nauval memilih mendatangi Mapolres Malang dan melaporkan peristiwa pemukulan dan perusakan ambulans tersebut. “Semoga tidak terulang kembali dan semoga ada efek jera bagi pelakunya,” tutup Nauval. Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membenarkan laporan tersebut.
“Korban dipukul satu kali dan sudah kita visumkan. Saat ini, kita masih lakukan penyelidikan,” ujarnya. Taufik menyebut, ketiga korban yang jatuh dari mobil pikap, memang dalam kondisi mabuk. “Supir mengkoordinasikan ke pimpinannya untuk mengirim ambulans lain, namun karena tidak sabar, mereka emosi dan memukul supir,” terangnya. (tyo/mar)