spot_img
Saturday, May 11, 2024
spot_img

Periksa Puluhan Saksi, Nihil Info Begal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Akibat Bohongi Istri, Ceritanya Viral Korban Fiktif Diusut Polisi

MALANG POSCO MEDIA – Nihilnya korban melapor dari maraknya dugaan aksi begal di Kota Malang ditengarai berindikasi adanya disinformasi. Padahal sudah 30 saksi yang diperiksa oleh Satreskrim Polresta Malang Kota, terkait informasi tersebut.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan  seluruh saksi yang diperiksa untuk mengungkap beberapa titik yang diduga jadi lokasi begal. Seperti di Jalan Mayjen Pandjaitan (Bethek), Jalan JA Suprapto dekat Sekolahan  Cor Jesu, hingga di Jalan Ahmad Yani dekat Masjid Sabilillah.

“Dari semua titik itu, kami sudah menelusuri saksi. Baik penyebar informasi hingga saksi yang ada di lokasi kejadian. Hanya ada satu terduga korban, yang ternyata juga bukan korban begal melainkan ditagih hutang,” jelasnya.

Selain dari keterangan saksi, pihak kepolisian juga sudah melakukan pelacakan melalui CCTV di Kota Malang. Beberapa kejadian yang viral di medsos tidak ada yang terekam CCTV, padahal area tersebut masih dalam jangkauan kamera.

“Saksi yang diduga menjadi korban di dekat Cor Jesu juga ternyata tidak benar. Karena dari rekaman CCTV yang ada, hanya ada satu sepeda motor yang ada di belakang saksi. Bukan tiga sepeda motor, seperti yang diceritakan sebelumnya,” jelas Danang.

Ia menyebutkan, dengan adanya kejanggalan karena tidak adanya korban melapor atas kejadian begal, bisa ditengarai aksi ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Sehingga, ia meminta agar masyarakat tidak sampai diselimuti ketakutan, karena dugaan adanya aksi begal yang belum terbukti kebenarannya.

“Namun, tetap kami meminta agar masyarakat selalu waspada. Hindari pulang terlalu malam, apabila mengharuskan pulang larut malam, silakan berpergian dengan ditemani orang lain maupun menggunakan moda transportasi yang aman,” lanjut mantan Kapolsekta Blimbing, itu.

Saat ini, pihak Polresta Malang Kota tidak mengendurkan sedikitpun intensitas patroli. “Kami juga berharap, apabila masyarakat mengetahui atau bahkan menjadi korban aksi begal, untuk bisa melaporkan ke pihak kami,” tandasnya.

Sementara itu, satu terduga korban yang sempat ramai di medsos menjadi korban begal di SPBU Sawojajar, buka suara. Ia adalah Muhammad Syukron, warga Jalan Tumapel Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Dia mengaku  bahwa saat itu hendak membayar hutang kepada temannya, Kamis (18/1) lalu. Karena takut ketahuan sang istri, ia yang ingin membayar uang Rp 4 juta  mengatakan dipepet seseorang saat berada di dekat SPBU Sawojajar.

“Jadi saya membohongi istri saya, agar cepat ditransfer. Setelah itu, saya lunas membayar hutang, selesai. Ternyata, karena kepanikan istri saya, bercerita kepada adik perempuan saya,” ujarnya.

Saat diceritakan itulah, mulai muncul pemikiran bahwa Syukron jadi korban begal. Sehingga, berita itu santer di kalangan tempat kerja adik perempuan Syukron.

“Kemudian anak dari teman kerja adik saya inilah, yang kemudian menyebarkan di media sosial,” lanjutnya.

Ia mengatakan, bahwa tidak ada maksud untuk membuat ketakutan di Kota Malang. Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui konten seperti apa yang diupload tentang cerita kebohongannya kepada istrinya itu.

“Saya bukan konten kreator, dan saya tidak bisa membuat konten. Murni ini saya berbohong ke istri saya saja, dan tidak mengira bahwa cerita itu akan viral sampai seperti ini,” ceritanya.  

Syukron saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Malang Kota. Pasalnya, perbuatannya itu ditengarai penyebaran informasi palsu, sehingga apabila terdapat indikasi tindak pidana, maka akan diproses sebagai aturan yang berlaku.(rex/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img