spot_img
Saturday, July 12, 2025
spot_img

Peringatan! Gelombang Laut Tinggi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Pantai Malang Selatan Berisiko, Operasi SAR Laka Laut Via Jalur Darat

MALANG POSCO MEDIA – Tiga remaja  terseret ombak Pantai Watu Lepek Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang saat memancing menambah catatan kecelakaan laut (laka) terus berulang di wilayah itu. Terbaru BMKG Maritim mengeluarkan peringatan gelombang tinggi. Upaya mencegah laka laut pun terus digencarkan. (baca grafis)

Pemkab Malang melalui Disparbud Kabupaten Malang terus melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan pihak terkait. Antara lain tim rescue, TNI AL, dan Satuan Polairud Polres Malang.

Malang Posco Media

Berdasarkan catatan yang dihimpun Malang Posco Media (MPM), sedikitnya enam kejadian kecelakaan laut di pantai Malang Selatan sepanjang tahun 2025 ini. Korban meninggal dunia delapan orang.

Dari enam kejadian tersebut, korbannya pencari ikan dan wisatawan. Rata-rata penyebabnya karena terseret ombak.

Sementara itu, satu di antara tiga remaja yang terseret ombak di Pantai Watu Lepek Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang pada Kamis (10/7) pagi lalu belum ditemukan hingga Jumat (11/7) kemarin siang menjelang sore.

Korban yang belum ditemukan yakni Wahyu Mustakim Wicaksono, 17 tahun, warga Dusun Sumberwangi Desa Sumberejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang.

“Pencarian dilakukan dengan jalan darat. Kalau dengan perahu masih belum berani karena kondisi ombak besar dan angin kencang,” jelas  Plh Kasat Polairud Polres Malang AKP Yoni Pribadi kepada Malang Posco Media.

Total 32 personel dari petugas gabungan tim SAR melakukan pencarian pelajar SMKN 1 Gedangan tersebut. “Peralatan berupa satu perahu karet dan satu perahu speed atau jukung sudah dipersiapkan,” tambah Yoni. 

Ia menjelaskan pencarian dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Tim SAR melakukan pencarian darat hingga Pantai Wonorogo Desa Tumpakrejo Kecamatan Gedangan.

Merespon kejadian kecelakaan laut terus berulang di pantai Malang Selatan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Purwoto menegaskan kerap kali pihaknya bersama pihak terkait melakukan pencegahan.

“Semua pantai yang ada pengelolanya sudah memasang rambu-rambu mana yang boleh di pakai renang, dan mana yang tidak boleh. Semua daerah pantai selatan juga sudah ada petugas rescue dari tim SAR,” urai Purwoto.

“Dan itu sudah terkoordinasi oleh tim Sat Polairud, AL, PMI, dan lainnya. Sebetulnya sudah berjalan bagus,” sambungnya.

Upaya-upaya itu sudah sering dilaksanakan secafa intensif dengan tujuan kejadian kecelakaan laut tidak terulang-ulang lagi. Namun alam berkata lain, ganasnya ombak pantai Malang Selatan terus memakan korban.

Untuk mengurangi fatalitas atau risiko meninggal dunia, nantinya akan dilakukan upaya tambahan. Yaitu  menyediakan pelampung, termasuk bagi pemancing. Purwoto sendiri mengakui pantai Malang Selatan berisiko tinggi.

“Orang-orang yang berisiko terseret ombak harus pakai pelampung, meski pemancing di bibir pantai harus pakai pelampung. Itu bakal kami coba sampaikan di rapat koordinasi dengan tim rescue kedepan,” kata Purwoto.

Papan imbauan dan petugas pengawas pantai juga akan ditambahkan. Purwoto menyampaikan, saat ini petugas pengawas jumlahnya tiga sampai lima orang bahkan lebih, tergantung luas tempat wisata Pantai. 

 “Banyak sebenarnya, karena kami juga memberdayakan warga lokal, dan itu intens dari Polairud, AL, PMI, BPBD memberikan pelatihan kebencanaan. Masing-masing tempat wisata, ada tiga sampai lima, tergantung luas tempat wisata,” jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Malang Zainuddin menyampaikan, BMKG Maritim mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa, termasuk Malang Selatan.

“Estimasi tinggi gelombang mencapai 2,5 sampai empat meter, yang diberlakukan untuk beberapa hari kedepan,” beber Zainuddin. Ia mengimbau kepada pencari ikan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang tidak melaut bila tinggi gelombang mencapai lebih 2,5 meter. Selain itu, agar mengecek kondisi cuaca laut melalui aplikasi BMKG Maritim atau kanal informasi resmi sebelum berangkat.(den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img