spot_img
Friday, August 1, 2025
spot_img

Peringatan Hari Santri Nasional, Wali Kota Malang Sutiaji: Santri Harus Jadi Perisai

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Upacara Peringatan Hari Santri Nasional di Kota Malang dilangsungkan di Balaikota Malang, Senin (24/10). Upacara kali ini yang menjadi peserta atau pasukan upacara adalah santri santri dari pondok pesantren se-Kota Malang.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memaknai Hari Santri yang kali ini mengangkat tema ‘Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan’ ini adalah santri harus bisa untuk menjadi perisai.

Malang Posco Media
Wali Kota Malang, Sutiaji memberikan insentif tambahan secara simbolis untuk guru ngaji Kota Malang saat upacara Peringatan Hari Santri di halaman Balaikota Malang

“Namanya perisai itu kan menangkal. Dari gangguan diri sendiri, emosional dan lain lain. Ketika setiap person mampu menjadi perisai dirinya, insya Allah aman. Golnya adalah bagaimana manusia diciptakan menjadi pemakmur alam semesta. Jadi santri menjadi penguat dan penerus menjaga perdamaian,” tegas Sutiaji usai upacara.

Karena menjadi perisai, maka tentu santri harus bisa berdaya. Apabila tidak berdaya, maka tidak bisa menjaga dirinya dan orang lain utamanya dalam hal kemanusiaan. Hal ini pun juga selaras dengan nilai nilai yang ada di dalam Pancasila.

“Pancasila itu ya nilai kemanusiaan. Menjaga orang hidup supaya baik kehidupannya. Sering saya sampaikan mulai sila pertama sampai sila terakhir golnya adalah sila kelima. Tidak mungkin sila kelima bisa dilakukan kalau tidak ada sila kesatu dan seterusnya,” jelas Sutiaji.

Malang Posco Media

Menurut Sutiaji peringatan Hari Santri Nasional ini bukan saja untuk kalangan santri saja. Sebab, dikatakan Sutiaji santri itu tidak hanya orang yang ada di dalam pondok pesantren saja.

“Sebenarnya orang yang tidak di pondok, tapi nilai nilai santrinya dan nilai kemanusiaannya terbangun ya itu juga santri. Walaupun dia lama di ponpes tapi dia tidak membawa nilai nilai pondok pesantren, nilai juangnya, nilai kemanusiaan, ya dia tidak santri,” tuturnya.

Oleh karenanya, terutama bagi para santri yang telah menimba ilmu di pondok pesantren diharapkan bisa membawa nilai nilai kemanusiaan untuk Indonesia Bhumi Pertiwi. “Jadi nilai nilai pesantren yang harus kita kembangkan,” katanya.

Melengkapi rangkaian Hari Santri Nasional, Pemkot Malang juga mengadakan Halal Tourism Bazaar Muslim Friendly. Setidaknya ada 20 stand Bazaar yang diikuti oleh berbagai kalangan. Mulai dari Halal Center dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang, UMKM, hingga karya dari santri-santri di Kota Malang. (ian/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img