MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – SMK PGRI 3 Malang peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nur Kota Batu, Senin (23/9) kemarin. Dalam pelaksanaannya ada beberapa serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, khususnya bagi generasi Z.
Kepala SMK PGRI 3 Malang M Lukman Hakim ST mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi para siswa untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya dengan cara yang relevan bagi zaman mereka.
“Kami ingin menunjukkan kepada anak-anak bahwa nilai-nilai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW masih sangat relevan dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan modern mereka. Kami fokus pada bagaimana mereka dapat menjalankan perintah sholat, puasa, serta menjaga hubungan kekerabatan dan kekeluargaan melalui kegiatan ini,” ujar Lukman kepada Malang Posco Media.
Lebih dari sekadar kegiatan keagamaan, Skariga juga mengedepankan nilai kekeluargaan dan solidaritas. Hal itu ditunjukkan dengan kegiatan bagi siswa non-muslim yang turut serta dalam kampanye sosial.
“Kampanye sosial tersebut diimplementasikan dengan berbagi cokelat dan bunga kepada masyarakat sekitar di wilayah Batu. Ini merupakan simbol dari pendidikan yang diusung oleh Skariga yang tidak hanya fokus pada kecakapan akademik, tetapi juga pada pembangunan karakter siswa,” bebernya.
Selain itu, Skariga yang merupakan sekolah anti-bullying, melalui kegiatan ini ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pendidikan di Skariga selalu mengedepankan kebersamaan dan kekeluargaan serta toleransi.
“Untuk rangkaian kegiatan hari ini (kemarin, red) diawali dengan ceramah agama oleh KH. Nurul Yakin, M.Pd yang diadakan di masjid An Nur diikuti oleh sekitar 2.100 siswa muslim. Sementara itu, sekitar 250 siswa non-muslim mengadakan kampanye sosial sebagai bentuk kepedulian mereka,” paparnya.
Melalui kegiatan ini, lanjut Lukman, sekolah berharap dapat membangun persatuan dan menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam diri para siswa. Serta kegiatan ini adalah contoh bagaimana pendidikan dapat dijadikan sebagai alat untuk tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga untuk membentuk karakter dan nilai-nilai positif dalam diri siswa.
“Tentunya dengan mengedepankan pendekatan yang inklusif dan menghargai perbedaan sebagai upaya Skariga dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua siswa, baik muslim maupun non-muslim,” pungkasnya. (adv/eri/lim)