Berkah Ramadan Warung Makan Gratis Azzahra (2)
Perjalanan Warung Makan Gratis Azzahra adalah kisah tentang ketulusan, semangat berbagi, dan kebersamaan yang semakin besar. Dimulai dari dua orang, komunitas ini kini telah berkembang menjadi 35 relawan yang aktif berbagi makanan untuk masyarakat yang membutuhkan.
MALANG POSCO MEDIA– Warung Makan Gratis Azzahra didirikan Firman Abadi pada tahun 2023. Dengan niat sederhana untuk berbagi, mereka membuka warung makan gratis yang bisa dinikmati oleh siapa saja tanpa harus membayar sepeser pun. Namun di tengah perjalanan, mereka menghadapi berbagai kendala, terutama keterbatasan tenaga dan sumber daya. Akibatnya, program ini sempat vakum di tahun yang sama.
“Kami sempat berhenti karena tenaga kami terbatas, dan rasanya sulit untuk menjalankan ini hanya berdua,” kenang Mayendra, istri Firman Abadi.
Namun semangat berbagi ini tak dibiarkan padam. Pada tahun 2024, dua sahabat Mayendra, Kheny dan Mega, muncul sebagai pendorong utama untuk menghidupkan kembali warung makan gratis ini. Dengan dorongan dan bantuan mereka, Warung Makan Gratis Azzahra akhirnya kembali aktif, bahkan lebih besar daripada sebelumnya.
“Kheny dan Mega terus menyemangati kami. Mereka bilang, kalau niatnya baik, pasti ada jalan. Dari situ kami mulai mencari cara agar warung ini bisa berjalan lagi,” ujar Mayendra.
Dukungan dari teman-teman lainnya mulai berdatangan, tidak hanya dalam bentuk tenaga, tetapi juga donasi bahan makanan. Dari yang awalnya hanya Mayendra dan suaminya, kini komunitas ini berkembang hingga melibatkan 35 relawan aktif. Bersama-sama, mereka bahu-membahu dalam memasak, mengemas, dan membagikan makanan setiap minggunya.
Salah satu sahabatnya, Mega, mengungkapkan alasan dirinya tergerak untuk membantu menghidupkan kembali warung makan gratis ini.
“Saya percaya, kebaikan itu harus diteruskan. Waktu tahu warung ini sempat vakum, saya merasa sayang sekali kalau sampai benar-benar berhenti. Akhirnya, saya dan Kheny coba mendorong lagi supaya bisa jalan,” ungkapnya.
Bagi Kheny, keterlibatannya dalam komunitas ini adalah pengalaman yang sangat berharga. “Melihat orang-orang tersenyum saat menerima makanan itu rasanya luar biasa,” katanya.
Pada Ramadan tahun ini, mereka berhasil membagikan lebih dari 300 nasi kotak dalam waktu singkat. Meski awalnya masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan bahan, semangat komunitas ini tidak surut.
Salah satu relawan baru, Rina, juga merasakan dampak positif dari bergabung dengan Warung Makan Gratis Azzahra. “Saya dulu cuma ikut donasi, tapi setelah terlibat langsung, saya sadar kalau kebahagiaan itu bukan cuma soal menerima, tapi juga memberi. Sekarang, saya jadi lebih semangat untuk terus membantu,” ujarnya.
Kini Warung Makan Gratis Azzahra bukan sekadar warung berbagi makanan, tetapi juga menjadi wadah bagi orang-orang yang ingin berbagi kebaikan. Perjalanan mereka adalah bukti bahwa dengan semangat gotong royong, sesuatu yang kecil bisa berkembang menjadi gerakan yang lebih besar dan berdampak luas.(mg/van/habis)