MALANG POSCO MEDIA, PAREPARE – Penggawa Arema FC tampaknya harus mengalahkan rasa lelah mereka untuk membuktikan pernyataan pelatih tuan rumah PSM Makassar, Bernardo Tavares yang menganggap tim tamu yang akan dihadapi Sabti (20/8) sore ini unggul recovery. Pasalnya, meskipun memiliki selisih waktu dua hari ketika menyelesaikan laga ke-4 Liga 1 2022/2023, Alfarizi dkk merasakan untuk kali pertama melelahkannnya perjalanan ke Parepare. Nyaris 12 jam.
Malang Posco Media melalui wartawan Stenly Rehardson merasakan sendiri bagaimana jauhnya away ke markas PSM Makassar musim ini. Bila tidak terbiasa, ya siap-siap kelelahan, yang mungkin saja berdampak ke pertandingan.
Perjalanan ke Parepare dari Makassar, harus ditempuh dalam waktu lebih dari tiga jam. Berdasarkan pengakuan pemain Arema FC Dendi Santoso, rombongan mereka harus menempuh perjalanan 3 jam lebih. Itu pun dengan bantuan patwal. Praktis, sejak berangkat pukul 06.00 WIB dan tiba sekitar pukul 17.00 WITA, lebih. Di atas 10 jam.
Fiuh. Saya malah merasakan dari 12 jam. Berangkat pukul 08.00 pagi di Malang, saya baru masuk penginapan pukul 21.50 WITA. Perjalanan dari Makassar ke Parepare sekitar 4,5 jam karena satu kali berhenti, kira-kira 20 menit.
Di peta, memang jalur terlihat lurus, menyisir kawasan tepi pantai di Jalan Poros Makassar menuju Parepare. Jauhnya sekitar 139 kilometer. Kalau suatu saat pembaca ingin merasakan perjalanan ke tempat ini, beginilah yang harus dilakukan. Dari Bandara Sultan Hasanudin di Maros, harus menuju Kota Makassar. Lantas, menuju shuttle bus tujuan Parepare dan Pinrang.
Kebetulan saya menggunakan BMA Trans, tersedia di jasa online travel agents seperti Traveloka atau Red Bus. Kebetulan saya menggunakan yang terakhir. Cukup Rp 105 ribu. Sangat terjangkau, bila melihat jarak tempuh sejauh itu. Melampaui Malang – Surabaya.
Akan tetapi, pilihan ini paling aman menurut saya. Karena di bandara masih sulit ditemukan shuttle resmi menuju Parepare. Kalau pun ada, mobil plat hitam berjenis MPV, layaknya mobil pribadi. Bisa saja kena palak dengan harga mahal. Walaupun rekan sesama wartawan dari Tribun Timur sudah memberikan patokan harga.
“Coba keluar bandara, di bundaran itu biasanya ada mobil-mobil seperti Panther, Avanza, plat hitam yang menuju Parepare. Paling sekitar 100 ribuan,” ujar wartawan bernama Chalik di seberang telepon.
Ada pula shuttle Bus Damri. Harganya di bawah Rp 100 ribu. Tapi, operasionalnya tidak sampai sore hari. Kebetulan, perjalanan ini di Makassar sudah menunjukkan pukul 15.00.
Setelah tiga jam lebih menuju Parepare, saya mulai gusar. Sebab, ternyata maps masih menunjukkan posisi di Kabupaten Barru asal dari Irjen Ferdy Sambo yang namanya sedang viral. Padahal, waktu sudah nenunjukkan pukul 20.30 WITA atau pukul 19.30 di Malang. Redaktur sudah menanti laporan dari Parepare, tapi penulisan berita belum tuntas di tengah perjalanan cepat Hiace yang memboyong ke Jalan Bau Massepe Parepare.
Lumayan bikin mual dan saya mengingat bagaimana dulu perjuangan ketika Arema FC bermain di Samarinda atau Tenggarong. Harus melewati 3-4 jam dari Balikpapan, melalui Bukit Soeharto. (ley/bua)