MALANG POSCO MEDIA- Masalah lingkungan menjadi perhatian utama dan prioritas bagi Ernik Yustiana. Ia menghabiskan masa mudanya untuk sampah.
Betapa tidak, puluhan tahun silam, saat masih kecil wilayah lingkungannya belum tertata sepenuhnya dalam hal kebersihan.
Ia masih ingat, saat itu masih banyak orang yang buang sampah di sungai dekat rumahnya. Ternyata, dari satu permasalahan itu, bisa menyebabkan berbagai macam masalah lainnya.
Dari situlah, ia kemudian tergerak untuk berjuang dalam bidang lingkungan. Meski yang dilakukannya dinilai sepele, namun melakukannya dengan dipadukan kreativitas sehingga hasilnya menggembirakan.
“Seperti saya pribadi, saya memang daur ulang produksi ini untuk bantu perekonomian rumah tangga saya. Saya juga ingin membantu perekonomian sekitar. Supaya masalah sampah apalagi plastik terkurangi,” kata anak ragil dari empat bersaudara ini.
“Selain itu ya untuk masalah lingkungan dan masalah kesehatan. Jangan sampai dulu ada yang namanya demam berdarah, dikit-dikit semprot atau fogging. Dulu saya kecil masih sering seperti itu, semoga sekarang tidak ada. Dan juga sekarang tidak ada bakar -bakar sampah lagi karena tempat sampah sudah siap,” tambah Yustin.
Karena faktor itu jugalah yang memantapkan dirinya menekuni kesibukan tersebut. Seiring berjalannya waktu isu lingkungan mulai jadi perhatian meski saat ini isu itu masih perlu diatasi bersama.
“Setiap orang harusnya berpikiran sampah yang keluar dan dibuang di tempat sampah hanya residu saja. Jadi 60 persen diolah oleh pemilik rumah dan itu nanti akan benar-benar membantu pemerintah mengurangi beban sampah yang dibuang ke TPA. Seperti kita tahu sampah di Kota Malang bisa 600 ton per hari. Jangan sampai 600 ton lagi, harus berkurang. Agar bumi kita ini bisa diwariskan bagi anak cucu,” tutur ibu dua anak ini.
Oleh karenanya, Yustin sendiri berharap, makin banyak masyarakat yang tergerak dan beraksi demi lingkungan yang lebih baik. Terutama bagi kaum hawa, Yustin meminta agar tidak segan untuk ikut berjuang dalam masalah sampah ini.
” Jangan sia-siakan waktu. Beraktivitaslah apalagi kalau itu menghasilkan. Selain itu, dengan berkegiatan seperti jni juga membuat kita mandiri. Kalau menghasilkan bisa dan itu membantu orang lain, kenapa tidak. Jangan pantang menyerah pada sesuatu yang awalnya tidak mungkin. Apapun yang ada di sekitar kita bisa gunakan dan diubah jadi bermanfaat,” pesannya. (ian/van)