.
Thursday, December 12, 2024

SDK Kolese Santo Yusup 3 Gelar KSY Camp

Perkuat Karakter Siswa, Padukan Tiga Ranah Pembelajaran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SDK Kolese Santo Yusup 3 punya cara tersendiri dalam memperkuat karakter siswanya. Dalam dua pekan terakhir sekolah ini menggelar Kosayu Scout Youth (KSY) Camp. Acara digelar di Rumah Retret Emaus Sawiran Nongkojajar Dusun Sawiran Purwodadi Pasuruan.

KSY Camp digelar dengan cara yang unik. Memadukan tiga ranah pendidikan. Yakni ilmu pengetahuan, skill dan hasrat siswa untuk melakukan. Tiga unsur ini dipadukan untuk menghasilkan karakter siswa yang kuat.

SEMANGAT: Materi ‘Aku Bisa Disiplin’ diberikan kepada siswa kelas 2 pada sesi pertama kegiatan KSY Camp.

Waka Humas SDK Kosayu 3 Antonius Widitrianto, S.S mengatakan, ilmu pengetahuan sudah diajarkan pada siswa di sekolah. Namun perlu adanya momen untuk penguatan keterampilan siswa sekaligus menumbuhkan keinginan mereka untuk berbuat. “Sebab tidak ada hasilnya kalau hanya ilmu pengetahuan dan skill tanpa adanya kemauan untuk melakukan,” katanya.

Karena itu, lanjut Anton, butuh momen untuk memperkuat untuk memadukan ketiga ranah tersebut. Supaya ilmu yang diperoleh siswa bisa dipraktikkan.  “Dengan KSY Camp itu diharapkan dapat mengimplementasikan tiga nilai itu secara terpadu,” ucapnya.

KSY Camp dilaksanakan dengan konsep kepramukaan. Didalamnya ada outbond, challenge, dan sebagainya. Antara kelas bawah dan atas pelaksanaanya tidak sama. Konsep dan waktunya juga tidak bersamaan.

Karena KSY Camp dikonsep secara berkelanjutan. Diformat langsung oleh tim dari pihak Yayasan Pendidikan Santo Yusup dan perwakilan dari setiap unit sekolah. “Dari kelas 1 sampai kelas 6, materinya berbeda. Karena ini berkelanjutan. Bahkan sampai SMP dan SMA. Sudah kita rancang kurikulumnya,” terang Anton, yang juga terlibat dalam perumusan KSY Camp.

Menurutnya, KSY Camp tidak akan efektif bila dilaksanakan di sekolah. Karena penguatan karakter siswa bergantung pada dua hal. Yakni aspek spiritual dan sosial.  Misalnya, karakter kejujuran ditumbuhkan dengan dasar kesadaran. Bahwa mereka bersikap jujur tidak hanya sebagai siswa, tetapi juga umat Tuhan. Dari situ akan tumbuh kesadaran untuk bersikap jujur.

Sementara dari aspek sosial kejujuran menjadi keniscayaan untuk menumbuhkan kepercayaan orang lain. Maka perlu adanya edukasi pada siswa akan pentingnya bersikap jujur untuk dapat membangun relasi.  “Upaya-upaya ini perlu kita lakukan di waktu dan tempat khusus. Tidak bisa di sekolah. Karena waktu di sekolah juga terbatas. Dan anak perlu mandiri, tanpa orang tua,” tuturnya.

Selama KSY Camp orang tua tidak diperkenankan ke lokasi kegiatan. Supaya siswa lebih mandiri. Pendidikan juga bisa lebih fokus. Guru dapat melakukan pendekatan lebih persuasif pada siswa. “Ini kesempatan kami untuk intensif dengan anak-anak. Dan setiap selesai kegiatan yang kami lakukan, ditutup dengan refleksi bersama,” tambahnya.

Penguatan karakter itu diberikan dengan cara yang menarik. Tidak sekedar teori, tetapi praktik langsung. Misalnya dikemas dengan sebuah permainan atau challenge. Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan soal dengan pengawasan yang rendah. Guru dapat menilai tingkat kejujuran siswa dengan metode tersebut.

Kepala SDK Kolese Santo Yusup 3, Yosep Teguh Suharto, S.Pd. mengatakan KSY Camp baru pertama digelar. Sebelumnya, penguatan karakter siswa terpisah dengan kepramukaan. Maka mulai tahun ini, dibuat dengan konsep yang berbeda. Yakni dengan memadukan kepramukaan melalui program KSY Camp.

Isi kontennya dengan memasukkan nilai-nilai sikap yang mau ditanamkan pada peserta didik. Program ini lebih terarah lagi ketika diselaraskan dengan kurikulum merdeka. “Karakter dan skill yang dipelajari di sekolah, semuanya dipraktikkan dalam KSY Camp dengan metode permainan, cerita, refleksi dan sebagainya,” ucap Teguh. (imm/sir/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img