spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Perkuat Sistem Penanggulangan Bencana, BPBD Kota Malang Gelar Pelatiahan JITUPASNA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar pelatihan JITUPASNA (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) di Ascent Premiere Hotel and Convention Kota Malang, Rabu (14/5) hari ini. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, hingga Tim Penggerak PKK.


Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno menerangkan, pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pemkot Malang memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terencana dan berbasis data. Walau secara statistik, kebencanaan di Kota Malang tidak sebesar wilayah di sekitarnya seperti Kabupaten Malang.


“Kota Malang masih tetap memiliki risiko bencana. Oleh karena itu, pengetahuan dan pelatihan JITUPASNA penting dimiliki untuk memastikan bahwa upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak berjalan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Para peserta memiliki kemampuan teknis dalam melakukan kajian kebutuhan pascabencana,” ungkapnya.


Diuraikan Prayitno, Hasil JITUPASNA menjadi input utama dalam penyusunan R3P, yang merupakan dokumen perencanaan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Di sisi lain, ia juga menyoroti banyaknya tempat tinggal warga Kota Malang yang melanggar sempadan sungai atau sepanjang DAS Brantas.


“Setelah kami identifikasi dengan konsultan, 70 persen kelurahan se-Kota Malang memiliki potensi baniir, longsor dan angin kencang. Data kami, bencana di Kota Malang ini sudah ratusan kali. Terbanyak masih banjir. Rencana kedepan, memberi edukasi kepada warga untuk tidak meneruskan membuat rumah di sepanjang sungai,” urai dia.


Mantan Lurah Tlogomas itu memaparkan, langkah mitigasi sudah dilakukan dengan melatih Kelurahan Tangguh. “Kekuatan potensi masyarakat itu, sebenarnya kekuatan BPBD. Kami harus komunikasi aktif dengan perangkat kecamatan, menguati segala lini agar meminimalisir kerugian akibat bencana,” terang mantan Camat Klojen ini.


Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penguatan terhadap Tim Reaksi Cepat (TRC) dari perangkat daerah Kota Malang. “Setiap tahun akan dilatih terus menerus karena hasil hitungan TRC bila terjadi sebuah bencana, akan menjadi keputusan penting yang akan diambil oleh Walikota Malang nantinya,” tutup dia. (mar/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img