MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Total penyaluran kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Malang Raya per Maret 2025 tercatat mencapai Rp 23,68 triliun. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, angka tersebut dinilai masih stabil dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi kawasan, setara dengan 34 persen dari total target penyaluran kredit.
Meski begitu, penyaluran tersebut dinilai masih memiliki ruang untuk ditingkatkan. Hal itu disampaikan Ekonom Kota Malang, Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., saat dimintai tanggapan oleh Malang Posco Media.
“Dalam situasi perekonomian saat ini, angka penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM di angka lebih dari 30 persen sudah baik,” ungkap akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya itu.
Namun demikian, Prof. Candra menilai perlunya dukungan lebih dari pemerintah daerah agar penyaluran kredit kepada UMKM semakin maksimal. Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan, pertumbuhan UMKM sangat mungkin terdongkrak lewat program-program kredit bersubsidi dari pemerintah.
“Misalnya KUR (Kredit Usaha Rakyat), UMi (Pembiayaan Ultra Mikro), dan dari PNM (Permodalan Nasional Madani). Ini semua merupakan kredit bersubsidi dengan pembiayaan lebih murah. Inilah yang akan mendorong UMKM tumbuh lebih kompetitif,” tegasnya.
Prof. Candra juga menambahkan bahwa meskipun porsi kredit UMKM saat ini sebesar 34,7 persen dari total kredit secara nominal, secara jumlah unit debitur UMKM jauh lebih besar. Termasuk jika dilihat dari daya serap tenaga kerjanya yang signifikan.
“Hal lebih penting, akses keuangan yang lebih baik. Diikuti pemahaman yang lebih baik (lebih literatif) akan menghasilkan UMKM yang tumbuh dan sehat,” pungkas dia.
Adapun rincian penyaluran kredit UMKM di Malang Raya, tercatat Kota Malang sebesar Rp 10,59 triliun, Kabupaten Malang Rp 11,62 triliun, dan Kota Batu Rp 1,47 triliun. (ica/aim)