MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Menjelang triwulan keempat tahun 2023, perolehan pendapatan daerah Kabupaten Malang masih belum sesuai harapan. Capaian pendapatan asli daerah (PAD) yang ditarget Rp 1,25 triliun baru tercapai sekitar 60 persen. DPRD Kabupaten Malang berencana mengevaluasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Malang.
“OPD – OPD penghasil PAD, kami minta untuk menggenjot pendapatan hingga akhir tahun anggaran,” ucap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, M. Kholiq. Ia menegaskan, capaian PAD Kabupaten Malang masih jauh dari target. Untuk itu, pihaknya tengah berkomunikasi dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) untuk mencari solusi.
“Sampai sekarang baru tercapai sekitar 60 persen. Ini hasil rapat Badan Anggaran (Banggar). Kita sudah menemui TAPD untuk menggenjot pendapatan di tiga bulan terakhir tahun 2023 ini,” tambah M. Kholiq. Ia berharap, capaian tahun ini, sama dengan tahun sebelumnya. “Saat itu terkejar di akhir tahun anggaran,” tegasnya.
Disinggung mengenai potensi yang tak terkelola seperti parkir insidental, Kholiq mengakui banyak yang harus dievaluasi. Dimana pengelolaan parkir yang mempunyai potensi besar tak maksimal menyumbang ke PAD. “Kita minta OPD terus berinovasi. Seperti potensi parkir harusnya bisa masuk semua karena sampai saat ini masih sangat kecil,” tambahnya.
Untuk diketahui, sesuai pada perubahan APBD 2023, target pendapatan daerah keseluruhan adalah Rp 4,48 triliun. Di dalamnya, target PAD berada di angka Rp 1,25 triliun. Sementara pendapatan lain dari pendapatan transfer yakni Rp 3,16 triliun, dan sumber dari pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 297,4 miliar.
Bupati Malang, HM. Sanusi juga mengakui ada penurunan jika dilihat dari pendapatan daerah. “Kita lakukan efisiensi, ada pengurangan karena pendapatannya berkurang, sekitar Rp 49 miliar,” bebernya. Termasuk diantaranya belanja tidak terduga (BTT) menjadi anggaran yang dikurangi. (tyo/mar)