MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tarian api bertajuk Malang Fire Dance dan suguhan Merdeka Fashion Week menutup semarak Gebyar UMKM Suro Merdeka di Arjosari Minggu (28/8) kemarin. Warga Arjosari sangat antusias menikmati setiap rangkaian acara yang diawali sejak Jumat (26/8) lalu. Mulai dari lomba kemerdekaan, street soccer, ragam tari tarian, hiburan keroncong nyeleneh hingga jalan sehat dengan banyak hadiah.
Panitia sekaligus Ketua RW 01 Kelurahan Arjosari Firman Hardiansyah mengatakan konsep yang diusung pada acara itu adalah konsep tempo dulu. Sehingga tidak heran berbagai acara termasuk UMKM dan Merdeka Fashion Week yang mengangkat kekayaan busana tradisional daerah daerah di Indonesia.
“Karena memang kita ingin mengangkat dan mempopulerkan kembali adat budaya kita kepada masyarakat terutama generasi muda,” terang pria yang akrab dipanggil Iping ini kepada Malang Posco Media.
Antusias warga mengikuti rangkaian acara Gebyar UMKM Suro Merdeka itu bisa dilihat dari geliat Bazaar UMKM yang dibuka selama acara berlangsung.
“Hari pertama saja peredaran uang di dalam ini itu sekitar Rp 50 juta satu hari. Per stand itu rata rata Rp 1 juta sampai Rp 2 juta satu hari. Hari kedua ada di angka Rp 70-an juta. Untuk hari ketiga hampir sama. Makanya saya tidak menyangka juga, padahal hanya stand segini tapi peredaran uang sampai segitu,” ungkapnya
Geliat ekonomi seperti ini memang menjadi tujuan utamanya. Sebab saat pandemi lalu tidak dapat dipungkiri memberi dampak besar pada warga. Kemudian, dari awalnya Gebyar UMKM Suro Merdeka ini hanya diperkirakan sekitar 30 UMKM yang berpartisipasi, tapi nyatanya bisa bertambah hingga 40 UMKM lebih. Iping berharap UMKM ini bakal terus berkembang.
“Saya sudah mendata semua dan ingin merangkul lebih banyak. Tidak hanya sekup segini, saya harap satu Arjosari menjadi satu kesatuan. Nanti kita buatkan bazzar seperti ini sebulan sekali dengan tema berbeda beda seperti dulu lagi. Ini stand kita sediakan gratis hanya uang kebersihan saja,” tambahnya. (ian/aim)