spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

Perputaran Uang Libur Lebaran Tembus Rp 1 T

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Sementara Tertinggi di Kota Batu, Rp 849,2 M

MALANG POSCO MEDIA– Perputaran uang di Malang Raya selama libur lebaran, 22 Maret hingga 5 April diperkirakan lebih dari  Rp 1 triliun. Itu berdasarkan perhitungan umum. Kota Batu tercatat tertinggi. Yakni Rp 849,2 miliar.

Jumlah tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke Kota Batu terbilang cukup tinggi selama liburan lebaran 2025. Jumlah sementara kunjungan wisatawan pada usaha jasa akomodasi dan usaha jasa Daya Tarik Wisata (DTW) sejumlah 516.072 kunjungan wisatawan.

-Advertisement- HUT

“Hingga tanggal 5 April kami mencatat jumlah kunjungan wisatawan sementara mencapai 516.072 kunjungan wisatawan. Tentunya jumlah tersebut berdampak pada perputaran ekonomi di Kota Wisata Baru selama libur Lebaran,” ujar Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto kepada Malang Posco Media, Senin (7/4) kemarin. 

Dari jumlah kunjungan wisatawan tersebut Disparta Kota Batu pihaknya menghitung rerata pengeluaran sementara wisatawan periode Idul Fitri 1446 H/2025 M dengan beberapa kriteria penghitungan. Di antaranya transportasi menuju Kota Batu dihitung Rp 332.417, akomodasi Rp 554.348, makan minum Rp 345.652, transport lokal Rp 37.391 dan tiket DTW Rp 213.043.

“Kemudian souvenir Rp 355.652, toilet Rp 15.870, parkir Ro 45.652 dan jasa layanan lainnya Rp 47.826. Sehingga untuk total biaya dan rerata yang harus dikeluarkan setiap wisatawan Rp 1.947.852. Sedang untuk diluar biaya transportasi menuju Kota Batu Rp 1.615.435,” urainya.

“Estimasi perputaran uang selama periode 22 Maret – 5 April dengan perhitungan 1.615.435 x 525.719 wisatawan Rp. 849.264.758.478,” imbuhnya.

Dari perputaran uang tersebut didapat dari data kolektif  okupansi 90 Jasa Usaha Akomodasi/Hotel dan 45 Daya Tarik Wisata. Sehingga grand total sementara kunjungan wisatawan pada usaha jasa akomodasi dan usaha jasa Daya Tarik Wisata sejumlah 516.072 kunjungan wisatawan dari data masuk 81,18 persen.

Dengan pengecualian wisatawan yang berkunjung di jasa usaha kuliner seperti resto, cafe hingga rumah makan. Serta tidak termasuk data wisatawan yang berkunjung di jasa usaha homestay atau villa karena paguyuban tidak melaporkan.

Sementara itu setidaknya sekitar Rp 19 miliar uang berputar di Kota Malang selama libur lebaran tahun ini. Ini hanya dari dua sektor saja. Yakni dari okupansi hotel dan kegiatan makanan dan minuman di salah satu pusat perbelanjaan Kota Malang.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kota Malang Agoes Basuki menjelaskan sebanyak 3.000-an kamar hotel di Kota Malang dalam kondisi full booked selama libur lebaran pekan lalu. Yakni mulai 31 Maret hingga 6 April 2025.

“Rata-rata kamar hotel saat season seperti ini adalah Rp 1 jutaan. Dan sekitar 80 persen kamar hotel di Kota Malang kondisinya full booked,” ungkap Agoes.

Dari sini terhitung sekitar Rp  18 miliar uang berputar di bidang hospitality Kota Malang. Ini, dikatakan Agoes belum termasuk layanan hospitality lainnya seperti hotel melati atau guest house. Yang nyatanya juga semuanya mengalami kondisi full booked.

Tidak itu saja, PHRI Kota Malang juga mencatat rata-rata kamar hotel lainnya yang dalam kondisi full booked memiliki rate diatas Rp 1 juta. Dan ini masih belum terhitung jumlahnya.

“Artinya perputaran uangnya bisa lebih dari itu kalau dihitung-hitung. Itu perkiraan kasar saja pasti lebih daripada itu. Dan sampai hari ini (kemarin) kondisi okupansi hotel masih di angka 30 persen,” tegas Agoes.

Di sektor lain yakni kuliner di pusat perbelanjaan juga mengalami perputaran ekonomi yang cukup baik. Store Manager Center Point MOG Dwi Hasan Sanusi menjelaskan rata-rata kunjungan warga ke Central Market MOG per harinya di masa libur lebaran sepekan lalu ada di angka 3.500 orang pengunjung.

Dan sebagian besar menghabiskan waktu untuk makan dan minum. Rata-rata pengeluaran untuk makan dan minum pengunjung Rp 70 ribu.

“Rata-rata sepert itu. Itu Rp 70 ribu lah setiap orangnya dan jumlah kunjungan sekitar 3.500 an setiap harinya,” papar Hasan sapannya.

Untuk itu jika dihitung dari jumlah kunjungan dan pengeluaran rata-rata pengunjung di Central Market, maka didapatkan sekitar Rp 1,4 miliar perputaran uangnya. Ini hanya di satu tempat pusat perbelanjaan saja.

Kota Malang memiliki beberapa pusat perbelanjaan lainnya seperti Malang Town Square. Yang rata-rata kunjungannya pun hampir sama. Maka perputran uangnya jauh lebih besar daripada perkiraan.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) Malang  belum bisa memberikan data rinci mengenai perputaran uang di wilayah Malang Raya secara detail dan keseluruhan selama libur lebaran pekan lalu. Dedy Prasetyo, yang menjabat sebagai Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menjelaskan pihaknya masih mengkalkulasi data tersebut.

“Untuk perputaran uang data masih belum tersedia terutama untuk transaksi secara non tunai,” tegas Dedy kemarin.

Meski begitu, tambah dia, secara sektoral yang diuntungkan di moment lebaran ini adalah sektor perdagangan, transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, dan jasa hiburan.

“Dan pada sektor-sektor tersebut terdapat cukup banyak pelaku UMKM, sehingga momentum lebaran menjadi momentum untuk menggerakkan UMKM,” kata Dedy.

Sementara itu, perputaran ekonomi di Kota Malang di momen libur lebaran 2025, diperkirakan naik cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang ada, wisatawan yang singgah di Kota Malang banyak mengunjungi kawasan Kayutangan Heritage, Kampung Tematik hingga ruang terbuka hijau (RTH) seperti Alun-alun Merdeka Kota Malang.

Kadisporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan, pihaknya saat ini, masih terus mendata perputaran uang dan kunjungan wisatawan di Kota Malang. Pihaknya belum bisa menyampaikan terkait angka pasti, lantaran siklus kunjungan masih terus bergerak karena sebagian orang masih pada fase berlibur.

“Data pasti kami masih menunggu tim dari Disporapar untuk rekapitulasi, tetapi Kota Malang diprediksi ada peningkatan wisatawan cukup baik. Di bandingkan momen liburan lebaran 2024 lalu, tahun ini ada peningkatan,” ujarnya kepada Malang Posco Media.

Berbagai sektor wisata yang tetap eksis di Kota Malang, masih menjadi pilihan pemudik di Malang Raya untuk singgah.

Baihaqi menyebutkan, meskipun belum ada data pasti, namun dari pantauan di lapangan ada tren kenaikan lebih dari 20 persen.

“Hasil informasi yang kami dapatkan dari para pelaku wisata, restoran dan kawasan destinasi kunjungan wisatawan, ada tren kenaikan antara 20 hingga 30 persen. Tentu ini sangat positif, dan pastinya juga berdampak terhadap ekonomi dan perputaran uang. Namun, untuk kepastian data wisatawan saat ini masih proses rekap karena terus berjalan,” terangnya.

Menurutnya, perhitungan wisatawan masih akan dilakukan hingga Senin (7/4) tadi malam, sebelum mayoritas instansi akan kembali beraktivitas hari ini. Sehingga, fluktuasi dari wisatawan masih sangat memungkinkan terjadi, namun hal yang pasti ada dampak positif. “Tentu yang menjadi hal baik, adanya peningkatan. Harapan kami ini bisa mendorong perkembangan ekonomi dan wisata di Kota Malang ke depannya,” pungkasnya.  

Di Kabupaten Malang cukup tinggi perputaran uang. Yaitu diperkirakan mencapai Rp 120 miliar. Tingginya perputaran uang itu seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang.

Dari data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang selama libur lebaran jumlah wisatawan yang masuk mencapai 400.000 orang.

“Dari beberapa survei yang kami lakukan kepada mereka (wisatawan) satu orang menghabiskan uang Rp 300.000. Sementara jumlah wisatawan yang masuk selama libur lebaran diperkirakan mencapai 400.000 orang. Jika ditotal perputaran uang selama libur lebaran H+1 sampai dengan H+6 mencapai Rp 120 Miliar,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto.

Dia mengatakan bahwa angka Rp 300 ribu tersebut hanya untuk biaya makan, beli oleh-oleh dan tiket masuk ke tempat wisata. “Sementara untuk biaya hotel atau penginapan lainnya, juga biaya transportasi belum terhitung,’’ tambah mantan Camat Wajak ini.

Purwoto juga mengatakan perputaran uang di libur lebaran tahun ini jumlahnya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 100 miliar. Menurut dia, meningkatnya angka perputaran uang itu tak lain karena jumlah wisatawan yang datang lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. “Juga adanya kenaikan harga beragam komoditi dan tiket masuk tempat wisata. Ini salah satu yang menjadi faktor kenaikan perputaran uang di Kabupaten Malang,’’ pungkasnya.(eri/ica/rex/ira/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img