spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Pers Peka Zaman Terus  Berinovasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Hari Pers Nasional (HPN) maupun peringatan berbagai momen terkait dunia jurnalistik selalu jadi penyemangat. Termasuk inovasi berjurnalistik. Malang Posco Media setia sebagai koran yang beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Ketika sejumlah kalangan beranggapan eksistensi koran makin redup, Malang Posco Media justru eksis. Bangkit dari Malang dan terus berkembang. Peka zaman sehingga terus berinovasi. Temasuk berjurnalistik yang taat kode etik.

- Advertisement -

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya Cahyono mengatakan era digitalisasi menjadi tantangan kalangan pers saat ini. Khususnya bagi media cetak seperti Malang Posco Media.

Inovasi menjadi upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mempertahankan eksistensi media cetak. Eksplorasi teknologi, pengolahan berita menggunakan teknologi dan kecepatan media sosial merupakan kelebihannya.

“Teman-teman Malang Posco Media juga harus terus inovatif. Saat ini saya lihat sudah ada video dan tayangan menarik olahan berita di media sosial, ini harus dipertahankan. Bahkan dikembangkan lebih baik lagi,” katanya.

Cahyono mengatakan tantangan besar insan pers di media cetak adalah derasnya informasi di dunia digital. Jika produk jurnalis yang dihasilkan tidak ada bedanya dengan apa yang disajikan media sosial maka akan menjadi kemunduran bagi media cetak.

Untuk itulah inovasi di bidang digital harus dipertahankan dan dikembangkan hingga dikemas sebaik mungkin.  “Malang Posco Media harus beda. Di online memang segalanya sangat cepat. Jika tidak berbeda maka akan tergerus,” ungkap wartawan Harian Bhirawa ini.

Media cetak pun saat ini, tambahnya masih menjadi andalan warga untuk mengkroscek banyaknya informasi yang beredar. Hal ini harus benar-benar dimanfaatkan jurnalis media cetak. Mengolah data sebanyak mungkin dan dibuat menarik akan menjadi keunggulan.

Tidak hanya itu, ia mangajak insan pers saat ini jangan sampai kehilangan identitasnya. Yakni berpegang tehuh pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang Darmono mengatakan apa yang dilakukan selama ini oleh Malang Posco Media untuk mempertahankan eksistensi koran patut dipresiasi.

Dengan tantangan yang dilalui, pergantian nama dan melakukan re-branding dan tetap kuat berdiri menurutnya adalah kekuatan. Hal dipandangnya sebagai semangat insan pers yang patut diapresiasi.

“Salut dengan teman-teman di Malang Posco Media. Terus bisa berdiri dan tetap kuat sampai saat ini. Khususnya mempertahankan eksistensi media cetak di Malang Raya,” papar pria yang akrab disapa Momon ini.

Ia mengungkapkan kekuatan yang dihasilkan dalam produk jurnalis media cetak masih menjadi rujukan utama informasi. Menurut Momon, masyarakat tetap memandang produk cetak sebagai sumber informasi kredibel.

Fotografer Harian Radar Malang ini meyakini masyarakat akan tetap berpedoman pada produk jurnalistik mainstream ketika sudah terlalu banyak menyerap informasi simpang siur di media sosial.

“Ini tantangan sekaligus keuntungan bagi teman-teman media saat ini. Khususnya di media cetak. Karena saya yakin masyarakat tetap akan kembali dengan media mainstream walaupun informasi di media sosial ini terus berdatangan,” beber Momon.

Ia meyarankan produk jurnalistik media cetak juga membutuhkan sesuatu yang artisitik sekaligus informatif. Photo story menurut dia bisa jadi salah satu rubrik yang bisa ditambahkan di Malang Posco Media. (ica/van)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img