Oleh : Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M,Si
MALANG POSCO MEDIA – Salah satu kunci sukses dalam perjuangan adalah persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai ini yang kemudian menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan harus terus dijadikan landasan perjuangan dan pembangunan hingga kapanpun.
Persatuan dan kesatuan terbukti menyatukan daerah-daerah di Nusantara menjadi satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang harusnya mengalir hingga sekarang, walaupun ada perbedaan tetapi tetap satu dalam kebhinekaan.
Persatuan dan kesatuan yang berbasis dari nilai-nilai agama dan kultur masyarakat bangsa Indonesia, telah dikreasikan oleh para pendiri Republik Indonesia sebagai dasar negara yakni Pancasila. Bila Pancasila terus dipegang teguh sebagai ideologi atau pandangan hidup, maka kasus-kasus seperti terorisme, radikalisme intoleran dan liberalisme tidak akan terjadi.
Dalam konteks negara, sebuah keragaman budaya, bahasa, agama, suku dan seterusnya adalah hal yang wajar. Bahkan menjadi khazanah dan kekayaan bangsa yang demokratis, bahkan bila terdapat persoalan bisa dibicarakan dengan musyawarah mufakat, melalui duduk bersama dengan melibatkan berbagai elemen.
Pemuda dan Kekuatan Digital
Terkait dengan era global, digitalisasi menjadi instrumen dalam merajut seluruh elemen dunia di era globalisasi, maka dibutuhkan kemampuan individu melek teknologi informasi, mulai anak-anak hingga orang dewasa. Kepada anak-anak muda atau generasi milenial, harus membekali dirinya dengan bahasa asing dan kemampuan dalam bidang teknologi informasi agar menjadi generasi yang produktif dan menggelobal.
Implementasi working ideology di era digital, memberikan gambaran bahwa anak muda harus memahami bahwa pembangunan itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan, bukan semata-mata politis ideologis, segala hal yang kontraproduktif harus dicegah. Demikian pula, generasi milenial juga berkewajiban memelihara hak asasi manusia.
Era digital, menjadi salah satu peluang yang harus dimanfaatkan, termasuk dalam bidang ekonomi. Sebagai contoh saat terjadi Covid 19, ekonomi tetap berjalan, salah satunya karena didukung akses digital. Sisi lain, adanya kasus terorisme, siklus ekonomi tetap ramai, tidak terganggu karena digital ekonominya jalan. Selain ke mall, masyarakat belanja secara online dan pesan lewat aplikasi seperti gojek, hal ini sebagai solusi baru terhadap keterbatasan.
Indonesia kini berada dalam masa bonus demografi. Generasi bonus demografi yang beririsan dengan generasi milenial, pada saat yang sama mereka harus adaptif terhadap masifnya perkembangan teknologi, terutama teknologi digital.
Digitalisasi di berbagai bidang bisa menjadi peluang maupun ancaman. Ia akan menjadi ancaman jika hanya pasif menjadi pengguna dan pasar, namun menjadi berkah bila mampu menjadi pemain yang mampu menentukan lanskap ekonomi berbasis digital dunia.
Saat ini, banyak anak muda kreatif yang mampu menaklukkan gelombang digitalisasi dengan mencari berkah di dalamnya. Mereka menjadikan internet, media sosial, situs web dan layanan multimedia aplikasi ponsel sebagai lahan dan pasar menjanjikan untuk berkarya.
Untuk itu, agar seluruh masyarakat Indonesia menjauhkan dunia digital dari konten-konten negatif pemecah belah bangsa, agar anak-anak bebas bekreasi, bersilaturahmi, berekspresi dan mendapatkan manfaat, dan bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan untuk menghindari perpecahan.
Dalam konteks digitalisasi, semua harus dalam irama yang serempak dalam memecahkan masalah dan menghadapi para pembuat masalah. Di sini, pembangunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital.
Menentukan Arah Indonesia
Indonesia Emas 2045 adalah kesempatan bangsa untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kekuatan dunia. Oleh karena itu, kepemimpinan nasional hasil kontestasi politik 2024 harus memiliki kemampuan navigasi untuk membawa bangsa melampaui dinamika internasional agar kepentingan nasional tetap tercapai.
Persatuan dan kesatuan menjadi prioritas dan modal utama sebagai sebuah bangsa dan negara. Maka, pemimpin nasional hasil kontestasi 2024 yang ideal adalah yang mampu memupuk dan mengokohkan persatuan serta kesatuan bangsa di tengah tantangan global dan domestik yang semakin kompleks.
Pemimpin tersebut harus mampu membangun konsensus nasional dan memastikan bahwa seluruh bangsa Indonesia menjadi bagian dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045. Pilpres 2024 menjadi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap persatuan dan kesatuan nasional.
Pemimpin tersebut harus mampu membangun jembatan komunikasi antar berbagai kelompok masyarakat, memastikan bahwa setiap suara didengar, dan dalam mengambil keputusan mempertimbangkan kepentingan bersama.
Pilpres menjadi momentum krusial dalam menentukan arah Indonesia di dua dekade mendatang. Pemilih harus mempertimbangkan calon yang tidak hanya memiliki visi internasional yang jelas, tetapi juga komitmen kuat untuk memajukan kepentingan domestik.
Indonesia Emas 2045 menjadi sasaran besar yang harus diwujudkan menuju 100 tahun Republik ini. Siapapun yang memegang tampuk kepemimpinan nasional selanjutnya harus mampu menggelorakan semangat dan cara pandang bahwa Indonesia dapat menjadi negara super power.
Guna mencapai keinginan tersebut, maka siapa saja calon presiden yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum perlu memiliki komitmen untuk menolak intervensi luar negeri yang berupaya mengendalikan Indonesia.
Pemimpin yang akan datang seharusnya meneruskan program pembangunan Presiden Jokowi, sehingga terjadi kesinambungan, termasuk program pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur sebagai pusat pemerintahan dan Kalimantan Utara sebagai pusat bisnis internasional.
Indonesia saat ini tengah berada dalam perjalanan menuju cita-cita yang dituangkan oleh para pendiri bangsa dalam Pembukaan UUD 1945. Salah satu dari empat tujuan itu menempatkan Indonesia dalam perspektif internasional. Negara ini dirancang untuk menjadi pemain global.
Ini terbukti bahwa setelah Proklamasi, Indonesia menjadi pemain global. Misalnya dengan adanya Konferensi Asia-Afrika yang menginspirasi bangsa-bangsa di dunia. Jangan lupa, salah satu tujuan bangsa ini bersifat global, yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Ada empat kedaulatan yang penting diperkuat untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Pertama, kedaulatan politik yang substansinya adalah menentukan nasib sendiri, sesuai UUD 1945. Kedua, kedaulatan wilayah untuk mengoptimalkan semua yang terkandung di dalam bumi Indonesia. Ketiga, kedaulatan budaya yang menunjukkan kita memiliki kekhasan dan karakter unik sebagai bangsa Indonesia. Dan yang Keempat, kedaulatan posisi internasional untuk menciptakan perdamaian dunia.
Agar keempat kedaulatan tersebut menjadi pondasi menuju Indonesia Emas 2045, kekuatan penopangnya ada pada sumber daya manusia. Yakni jumlah penduduk terdidik, ekonomi yang tangguh, serta memiliki pemimpin visioner yang mampu memaksimalkan daya tawar Indonesia di dunia internasional. Untuk itu, program pemerintah baru nanti haruslah merupakan kesinambungan, tidak dimulai dari nol.
Di sini, Indonesia harus mampu melahirkan pemimpin nasional yang berkualitas dan unggul dalam setiap era pemerintahan. Modal kuat yang harus dimiliki oleh para pemimpin masa depan adalah kemampuan untuk menciptakan, menjaga, mengembangkan dan memupuk persatuan serta kesatuan bangsa, sebagai landasan membangun budaya dan peradaban yang mampu bersaing di kancah internasional sebagai negara super power.(*)