.
Saturday, December 14, 2024

Persembahkan untuk Almarhum Kedua Orang Tua

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Jadi Pasukan Pemeliharaan Perdamaian Unifil CONGA XXV B 2009

MALANG POSCO MEDIA – Persembahan istimewa dan terbaik diberikan sosok Pembantu Letnan Dua (Pelda) Rahmat Hidayat untuk almarhum kedua orangtuanya. Hal itu saat ia diumumkan menjadi satu dari 75 pasukan yang tergabung dalam misi Pemeliharaan Perdamaian Unifil CONGA XXV B tahun 2009, mewakili Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal).

Pelda Rahmat Hidayat memulai perjalanan kariernya di Pomal sejak tahun 2001. Berdinas di Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya, sebelum masuk ke Puspomal sejak 2007 hingga 2017. Di tengah perjalanannya itu, pria yang saat ini berdinas di Denpom Lanal Malang tersebut, ternyata sukses menembus seleksi pasukan perdamaian United Nations (UN). Ia saat itu dinyatakan lolos seleksi di tahun 2008 untuk masa tugas tahun 2009 hingga 2010.

“Di awal itu, ada surat telegram dari Kepala Staf TNI AL (KASAL) tentang personel Pomal untuk bergabung dalam misi Pemeliharaan Perdamaian Unifil CONGA XXV B tahun 2009. Saat itu, di benak dan hati saya hanya ingin mencari dan menambah pengalaman,” jelasnya.

Rangkaian seleksi super ketat, dari masing-masing Matra TNI (AD, AL dan AU), diikutinya. Pria yang akrab disapa Rahmat ini, mengikuti tahapan seleksi yang terbagi atas lima bagian. “Mulai dari tes kecakapan bahasa Inggris, tes kesehatan, tes kesegaran jasmani, tes kesehatan jiwa (keswa) dan tes psikologi (tulis dan wawancara). Setelah dinyatakan lulus itu, para peserta seleksi wajib menunjukkan kelebihan lainnya. Salah satunya mahir Bahasa Inggris,” jelasnya.

Dirinya mengatakan, kelulusannya berbekal pengalamannya kursus bahasa Inggris selama tiga tahun saat di STM Muhammadiyah 2 Taman Sidoarjo. Dirinya resmi dinyatakan lulus seleksi tahun 2008, kegembiraan dan kebanggaan tumpah ruah di hati dan pikirannya.

“Kebanggaan tersebut seharusnya dimiliki dan juga dirasakan oleh almarhum kedua orangtua saya. Pencapaian ini semua, semata-mata atas ridla-Nya dan doa dari kedua almarhum orangtua saya. Kebanggaan ini saya persembahkan untuk beliau,” ungkap Pelda Rahmat.

Saat tiba di daerah penugasan di Lebanon, ia bersama dengan 74 personel yang lain ditempatkan di Sector East UN POSN 7-3. Tepatnya di wilayah Marjayoun di bawah pimpinan Dansatgas Letkol CPM Ekoyatma Parnowo.

Selama menjalankan tugas selama satu tahun, beberapa tugas seperti Random Check Point, Permanent Check Point, Escort, Motor Vehicle Accident dan penanganan pelanggaran Lalu lintas yang dilakukan oleh Prajurit UN. Di sana hal terberat yang dihadapi adalah musim hujan mendekati musim salju.

“Berbekal perlengkapan yang sudah dibagikan oleh Mabes TNI, kami beradaptasi dengan cuaca yang bisa dibilang cukup ekstrem. Saya pernah mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas, yang dialami oleh personel dari negara Denmark,” ceritanya.

Prajurit Denmark itu mengalami kecelakaan di wilayah Alkantara, dan saat itu Recovery Truck milik personel Denmark mengalami engine failure. Truk itu kemudian jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter.

Setelah berjibaku dengan kondisi alam dan berbagai peralatan yang ada, akhirnya proses evakuasi membuahkan hasil. Ia bersama dengan Indobat (Indonesian Battalion) berhasil mengevakuasi korban menggunakan tandu yang diikat oleh tali rafling.

“Selanjutnya ditarik ke atas dan dievakuasi menggunakan Helli Bell. Korban ini akhirnya menuju ke UN Hospital di Naqoura,” diceritakannya dengan senyum.

Pelda Rahmat Hidayat selain lolos seleksi pasukan perdamaian UN, ia juga sukses lulus usai mendapatkan beasiswa pendidikan di luar negeri. Saat itu, di tahun 2018 ia mendapatkan panggilan untuk mengikuti seleksi IPAL (International Profesional Advanced Leadership) di tingkat Mabes TNI.

Lulus dari seleksi Mabes TNI, ia langsung mengikuti tes di ODC (Office of Defense Cooperation) IPAL (International Proffesional Andvanced Leadership) di NITC (Naval International Training Center) Florida USA. Peluh, asa, dan segala persiapan yang dilakukannya membuahkan hasil manis.

“Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus. Saya berangkat melaksanakan tugas belajar selama dua bulan di ODC IPAL di NITC Florida USA. Semuan telah dibiayai dan difasilitasi oleh USA,” ungkap Penyidik Polisi Militer Lanal Malang, itu. 

Ia sangat bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut. Semua kesempatan selama bertugas maupun tugas belajar di luar negeri. “Saya saat ini berusaha untuk membuka kesempatan untuk berbagi ilmu dengan rekan kerja, maupun lingkungan sekitar agar saat menghadapi dinamika permasalahan tugas, dapat mencapai target dan tujuan bisa diselesaikan dengan baik,” pungkasnya.(rex/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img