MALANG POSCO MEDIA – Untuk pertama kalinya, Kota Malang menggelar kompetisi berkuda Equestrian atau seni menunggang kuda. Yakni Piala Pj Wali Kota Malang Equestrian Friends and Challenge, Minggu (28/1). Puluhan atlet dari berbagai kota kabupaten di Jawa Timur ikut dalam event ini.
Digelar di Puncak Joyo Royal Stable (PJRS) Merjosari, event berkuda ini ternyata diminati dengan antusias oleh masyarakat. Tidak hanya orang dewasa, tapi juga banyak anak-anak yang asyik menyaksikan kompetisi yang digelar Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) Kota Malang tersebut.
Salah satu atlet berkuda asal Kota Malang yang berpartisipasi dalam kompetisi ini Aqillah Fatiah El Haq. Ia mengaku sangat bahagia akhirnya olahraga berkuda terus berkembang di Kota Malang. Apalagi dengan makin tingginya animo masyarakat yang menyaksikan kompetisi berkuda Equestrian ini.
Ila sapaan akrab Aqillah Fatiah El Haq menyebut, masyarakat kini mulai memahami dan mengenali bagaimana serunya kompetisi berkuda. Ila yang telah menekuni olahraga berkuda sejak kelas 3 SD ini berharap makin banyak yang mengikuti dirinya menjadi penunggang kuda profesional.
“Karena olahraga berkuda menurut saya menyenangkan, walaupun memang alat-alatnya mahal. Tidak apa-apa untuk hiburan dan cukup menantang bagi saya. Memacu adrenalin,” kata Ila yang bertanding di Kelas Palang Rintang 80-90 sentimeter ini.
Dalam kompetisi ini ada dua kategori yang dipertandingkan. Yakni Dressage atau tunggang serasi, yang biasanya ada gerakan circle, ganti arah hingga jalan miring. Lalu kategori Jumping Show atau Palang Rintang yang pada kompetisi kali ini tiap penunggang kuda atau rider bakal melompati rintangan mulai dari setinggi 30 sentimeter, 50 sentimeter hingga 1 meter.
Total ada 58 kuda yang berkompetisi pada kesempatan tersebut. Satu ekor kuda bisa ditunggangi beberapa rider.
“Kompetisi kami ini ada juga kelas Under 16 (d ibawah 16 tahun), ada kelas khusus yang mempertandingkan anak. Jadi memang yang datang itu anaknya dengan bapak ibunya bahkan kakek neneknya. Kami bersyukur yang menonton ramai sekali,” sebut Muhammad Efril Maulana Ketua Panitia Piala Pj Wali Kota Malang Equestrian Friends and Challenge
Efril mengatakan, kompetisi Equestrian pertama di Kota Malang ini menjadi kehormatan dan kebanggaan tersendiri. Sebab selama ini atlet dari stabel (penyedia berkuda, red) di Kota Malang selalu berkompetisi di luar kota bahkan luar provinsi. Tidak pernah digelar di Malang karena belum ada tempat atau sarana prasarana yang memadai.
“Makanya ini diharapkan menjadi sebuah momentum untuk kebangkitan Equestrian di Kota Malang. Selama ini kiblat kita selalu di Surabaya. Ini kesempatan untuk atlet Malang, stable yang ada di Malang untuk bertanding tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, kita sudah fasilitasi di Malang di Puncak Joyo Agung ini,” tambah Efril.
Lebih lanjut dengan diadakannya kompetisi ini juga bisa menjadi ‘crosscheck’ kesiapan atlet berkuda di Kota Malang untuk menghadapi Porprov 2025 mendatang. Berkaca hasil di Porprov 2023 lalu, atlet- atlet Kota Malang mempunyai potensi yang cukup bagus. Yakni mampu membawa pulang 1 perak dan 2 perunggu saat Porprov 2023 kemarin.
“Ini sebuah prestasi yang lumayan bagi sebuah kota yang belum ada kompetisi equestrian. Maka salah satunya event ini juga disiapkan untuk kroscek kita, siap atau tidak melaksanakan Porprov. Jadi mereka juga tahu, tempat kita seperti apa, nyaman, memadai. Untuk para peserta, ini untuk menguji hasil latihannya, mengecek kesiapan mereka dalam kompetisi itu nanti,” jelas dia.
Terlepas dari hal tersebut, dengan gelaran berkuda ini, Efril bersyukur minat masyarakat terhadap olahraga ini terus meningkat. Kesan eksklusifitas diyakini bakal perlahan memudar. Di samping sudah ada kompetisi dan tempat kompetisi berkuda, masyarakat mulai mengenali dan memahami olahraga berkuda.
“Melihat animo masyarakat, teman-teman stable owner, event ini akan diadakan setahun dua kali. Karena event Equestrian di Jawa Timur itu hanya dua kali tahun lalu, sedangkan di Jawa Tengah, itu sering ada event Equestrian,” pungkasnya. (ian/van)