Malang Posco Media – PT Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut berperan aktif dalam Business 20 (B20) yang merupakan bagian dari G20. Hal ini menjadi salah satu bentuk dukungan Pertamina dalam akselerasi transisi energi. Forum komunitas bisnis internasional ini merupakan salah satu wadah entitas bisnis yang berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang yang mendukung komitmen untuk mencapai Net Zero Emission dan pengembangan Energi Baru Terbarukan.
Selain itu PT Pertamina juga terus berperan aktif dalam upaya mitigasi emisi global untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan mencanangkan target mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Komitmen Pertamina tersebut ditunjukkan dengan memberikan perhatian penuh pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui transformasi ekonomi hijau.
Bahkan dalam hall ini Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas Energi, Keberlanjutan & Iklim (Chair of the Energy, Climate, and Sustainability Task Force) yang bekerja sama dengan para pemimpin bisnis global untuk menangani kebijakan terkait energi dan perubahan iklim.
“Penunjukan Pertamina untuk memimpin Task Force ESC menjadi bukti bahwa BUMN ini memiliki peran penting dalam menyukseskan dekarbonisasi global,” kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Fadli Rahman di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (8/11), dilansir dari siaran pers pertamina.com, Rabu (9/11).
Perlu diketahui bahwa dunia telah mengalami dua transisi energi di masa lalu, dan dekade kali ini merupakan yang kali ketiganya. Dengan demikian, ada beberapa konsekuensi yang harus diterima dalam masa transisi ini di antaranya terjadi penyesuaian kebijakan dan regulasi, terjadinya perubahan signifikan pada infrastruktur, terjadinya peningkatan biaya energi total dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Bahkan investasi dalam transisi energi dan dekarbonisasi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
“Untuk itu, Pertamina bergerak maju dalam transisi energi sekaligus memungkinkan ketahanan energi untuk Indonesia. Pertamina berkomitmen untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan mengembangkan peta jalan dekarbonisasi aset dan pembangunan bisnis hijau,” jelas Fadli.
Dengan demikian juga Pertamina memiliki beberapa cita-cita yang diharapkan bisa dicapai. Mulai dari bisnis dekarbonisasi dengan tujuan efisiensi energi, membangun pembangkit listrik hijau, mengurangi reduksi seperti gas methan dan lainnya, elektrifikasi armada dan peralatan statis, penangkapan dan penyimpanan karbon, serta menyediakan bahan bakar rendah karbon untuk kendaraan. Selain itu, Pertamina juga mengembangan bisnis baru di bidang energi baru terbarukan, EV Charging and Swapping, pengembangan energi biru untuk manufaktur dan transportasi, Nature Based Solution, pengembangan baterai dan biofuels.
“Kami juga telah menerapkan teknologi penyimpanan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) untuk lapangan migas di Jatibarang,” kata Fadli.
Fadli menambahkan, Pertamina juga merupakan salah satu pemain bidang energi baru terbarukan terbesar di Indonesia. Mulai dari penerapan penggunaan geothermal dalam hal produksi migas, penggunaan panel surya (Solar PV) dan penggunaan biogas.
“Kami juga menggandeng mitra nasional dan global untuk menjajaki kemitraan dalam program dekarbonisasi dan mempercepat pertumbuhan EBT, untuk mencapai Net Zero Emission,” imbuhnya.
Fadli menegaskan, sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar pencapaian net zero emission di Indonesia, dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran.
“Semua pencapaian tersebut dimulai dengan mengembangkan Kebijakan Keberlanjutan menyeluruh yang menetapkan tujuan kami untuk diakui sebagai Perusahaan yang Ramah Lingkungan, Perusahaan yang Bertanggung Jawab Sosial dan perusahaan yang menjunjung Tata Kelola Perusahaan yang Baik,” pungkas Fadli.
(mg7/mg8/jon)