MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kabupaten Malang memiliki salah satu wilayah penghasil komoditas kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo. Meski lahan produktif, petani masih bergantung pupuk dan pestisida kimia. Ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas tanah jangka panjang.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang akan mendorong peralihan ke pupuk dan pestisida organik bertahap. Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputera menyampaikan dalam upaya pengembangan produktivitas kentang perlu memperhatikan lingkungan.
“Salah satunya merawat dan mengembalikan unsur hara tanah di lahan kentang yang semakin menurun karena pemakaian bahan kimia. Terlebih pupuk kimia semakin langka, petani didorong peralihan ke organik,” terangnya.
“Khusus di Ngadas, sebenarnya sekitar 75 persen dari pengolahan pertanian mulai menggunakan yang organik pupuk. Tapi belum sepenuhnya, dan masih menggunakan kimia untuk pestisida,” lanjut Avicenna, sapaannya kemarin.
Dia menerangkan, peralihan pupuk dan pestisida organik perlu diedukasikan secara terus menerus kepada petani. Beberapa cara yang sudah dilakukan yakni dengan melakukan pembinaan budidaya dan manajerial pertanian pada petani muda. Termasuk di antaranya pengembangan bibit varietas unggul yang dapat lebih tahan dengan hama.
“Sehingga penggunaan pestisida kimia bisa diturunkan,” ujarnya. Terlebih, lanjut Avicenna lahan kentang produktif di Ngadas sudah mulai ditanam dengan benih hasil uji coba varietas Granola kembang untuk konsumsi. Hal ini untuk menyokong hilirisasi pada kebutuhan industri dan konsumsi. (tyo/mar)