.
Friday, December 13, 2024

Pertemuan di Gajayana, Siapkan Munas dan Jajaran Presidium

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Gerakan Aremania Satu

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ratusan Aremania berkumpul di Stadion Gajayana Kota Malang, Minggu (3/3) siang kemarin. Mereka hadir karena adanya rencana penyelenggaraan Munas (musyawarah nasional) Gerakan Aremania Satu, dengan mengumpulkan seluruh Aremania dari berbagai pelosok daerah.

Meski munas masih belum dilaksanakan dan rencananya setelah Hari Raya Idul Fitri, tapi banyak pentolan supporter yang hadir mengikrarkan setuju dan mendukung rencana pemersatuan kembali Aremania.

“Ayolah disampingkan egoisnya. Kesel. Leren. Lak gak awake dewe sopo sing arep menyatukan kembali Aremania (Capek. Berhenti. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyatukan kembali Aremania),” seru Sam Nawi kepada ratusan suporter yang hadir dalam acara itu.

Diungkapkan oleh Tim Formatur Aremania dan anggota tim sembilan, Dadang, kegiatan ini selain untuk silaturahmi juga untuk persiapan untuk Musyawarah Nasional (Munas). Sekaligus menjaring nama-nama presidium yang nantinya akan dibawa saat munas.

“Agenda kali ini salah satunya untuk mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas) serta memunculkan beberapa calon presidium yang nantinya akan dibahas pada Munas. Rencananya akan digelar setelah hari raya Idul Fitri,” terangnya.

Masing-masing komunitas, Koordinator Wilayah (Korwil) ataupun individu berkesempatan untuk dapat mencalonkan dirinya sebagai calon presidium aremania satu. Sampai dengan akhir pertemuan tersebut, sudah ada 13 nama yang diserahkan. Salah satunya mantan manajer Arema, FC Ali Rifki. Lalu ada pula Sam Ambon Kandang, Hansamu, Kinos, Sam Ubet, Sam Nawi, Sam Rudi

Simon, Sam Tedi, Sam Yoyok, Sam Keceng/Cecen, Temon dan Aril.

“Kami di Aremania tidak mungkin ada ketua, apalagi Presiden Aremania. Jadi Presidium ini adalah leader dari Aremania yang nantinya akan kami pilih saat Munas. Jumlahnya minimal 5 orang maksimal 9 orang,” paparnya.

Presidium bertugas untuk mengorganisir organisasi Aremania yang telah dilegalkan dan disepakati bersama. Aremania Satu sendiri merupakan gabungan dari seluruh Aremania dari berbagai daerah.

“Kita tahu, bahwasanya kita dulu Aremania sempat terpecah, baik sebelum tragedi Kanjuruhan maupun pascatragedi. Bahkan pascatragedi ini jadi bahan bullyan, baik di dalam maupun di luar. Kami tidak ingin hal seperti ini terjadi, jadi kami ingin bersatu,”imbuhnya.

Ia berharap dengan hadirnya Aremania Satu ini tidak ada lagi perpecahan-perpecahan yang terjadi, khususnya di dalam tubuh aremania sendiri. Sehingga Aremania dapat kembali bangkit dan kembali ke marwahnya menjadi suporter sepak bola yang sempat menjadi pioner.

“Kami ingin Aremania bisa kembali menjadi pionir dari suporter sepak bola Indonesia. Kami ingin Aremania menjadi suporter sepak bola yang disegani di Indonesia,” tandasnya. (adm/ley)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img