Genjot Belanja di UMKM Lokal
MALANG POSCO MEDIA- Pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya khususnya Kota Malang di tahun ini menunjukan tingkat optimisme yang baik. Pada Triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi wilayah Malang tercatat tumbuh sebesar 6,93 persen. di Trwiulan II bertahan pada level -10,16 persen. pada Triwulan III tahun ini, perekonomian di Kota Malang diperkirakan akan masih tumbuh dengan optimis. Sehingga ekonomi lebih cepat pulih.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji pun optimis pemulihan ekonomi di Kota Malang di depan mata. Hal ini dilakukan dengan memasifkan gerakan penguatan UMKM. Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh komponen pemangku kepentingan di Kota Malang. Hal ini termasuk berbagai upaya kebijakan stimulus ekonomi dan keteguhan untuk terus membangun infrastruktur terintegrasi.
“Karena kita akan masifkan betul. Salah satunya akan monitor ASN belanja produk UMKM lokal sendiri. Ini kita sedang proses untuk buat aplikasinya. Jadi nanti minimal ASN membelanjakan Rp 500 ribu,” tegas Sutiaji.
Dari aplikasi yang dibuat itu ia optimis estimasi perputaran uang di grup UMKM Kota Malang akan mencapai kurang lebih Rp 44 miliar per tahunnya. Mengingat jumlah ASN di Pemkot Malang sendiri menyentuh jumlah 7.500 lebih ASN. Penguatan UMKM juga ditujukan pada pengoperasian Malang Creative Center (MCC). Sektor ekonomi kreatif juga menjadi andalan di Kota Malang.
Dengan adanya fasilitas seperti MCC, diharapkan penguatan UKM bidang ekonomi kreatif pun turut berkembang pesat. Sutiai menjelaskan sebelum akhir tahun 2022 ini, MCC sudah bisa dimanfaatkan warga Kota Malang.
“Saat ini kita juga susun roadmap ekonomi kreatif Kota Malang. Pelaku-pelaku UMKM, dan ekraf kita ajak untuk bergabung melakukan kristalisasi pikiran penyusun peta pengembangan UMKM ke depan,” tegas Sutiaji.
Tujuannya, tetap satu, tegas Sutiaji. Yakni mengedepankan upaya penguatan UMKM Kota Malang. Berbagai jalinan kerjasama dan arah kebijakan akan dikonsenkan pada pemberdayaan UMKM demi pemulihan ekonomi.
Menambahkan, Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Slamet Husnan menjelaskan beberapa upaya pemberdayaan UMKM terus digerakan.
“Salah satu membentuk UMKM-UMKM corner di beberapa pasar tradisonal, belum lama ini dibuka di Pasar Kasin. Lalu program pelatihan UMKM Go Digital juga menyasar teman-teman pelaku UMKM lokal, klinik bisnis usaha mikro, hingga gebyar atau pameran UMKM terus menjad prioritas program pemulihan ekonomi,” pungkas Slamet.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Malang Samsun Hadi menjelaskan ada dampak dari situasi inflasi di beberapa negara maju dan inflasi domestik. Inflasi ini berasal dari berbagai mitra dagang seperti AS dan Eropa yang tercatat tinggi beberapa tahun terakhir.
Pada Triwulan III tahun ini menurutnya, perekonomian di wilayah Malang diperkirakan akan masih tumbuh dengan optimis. Yakni tumbuh di level SBT (Saldo Bersih Tertimbang) ada di angka 35,08 persen.
“Hal ini didorong oleh confidence masyarakat (keyakinan konsumen,red) terhadap daya beli dan mekanisme pengeluaran dan pendapatan. Ditambah sudah terkendalinya kasus covid-19, dan seiring dengan terus digiatkannya vaksinasi dan booster vaksin Covid-19,” tandasnya. (ica/aim)