spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

Perunggu Rasa Emas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Timnas Kroasia berhasil finis ketiga dalam perhelatan Piala Dunia 2022. Medali perunggu terasa seperti emas untuk Vatreni. Kroasia vs Maroko tersaji dalam duel perebutan peringkat ketiga Piala Dunia 2022 di Khalifa International Stadium, Sabtu (17/12/2022) malam. Pasukan Zlatko Dalic menang 2-1 lewat gol Josko Gvardiol dan Mislav Orsic, Maroko sempat mengimbangi lewat Achraf Dari.

Pencapaian ini bukan suatu yang mengecewakan bagi Kroasia, meski pada edisi 2018 mampu menjadi finalis dengan merebut medali perak. Dalic, yang juga menjadi pelatih Kroasia dalam perhelatan di Rusia, menyebut medali perunggu di Qatar ini tetap terasa seperti emas.

“Ini medali perunggu dengan kilau sebuah emas. Kemenangan dan medali perunggu ini kami persembahkan untuk publik Kroasia yang terus memberikan dukungan. Ini (melawan Maroko) adalah pertandingan yang sulit. Kami meraih dua medali berturut-turut di Piala Dunia,” kata Zlatko Dalic, seperti yang dikutip dari laman Sportnet.

Juru taktik berusia 56 tahun itu menuturkan bahwa meraih medali perunggu Piala Dunia 2022 bukan sesuatu yang mudah.  Patut dicatat pula bahwa Kroasia bukanlah negara besar dari segi populasi, dengan hanya dihuni oleh sekitar empat juta penduduk.

Dalic secara khusus mendedikasikan medalinya kepada Miroslav Blazevic, yang merupakan pelatih Kroasia saat finis ketiga di Piala Dunia 1998. Pada ajang di Prancis 24 tahun lalu, Kroasia menjadi kejutan dengan merebut perunggu.

“Saya ingin memberikan kemenangan ini kepada Miroslav ‘Cira’ Blazevic. Ini untukmu bos, Anda adalah guru dari semua pelatih,” Zlatko Dalic menegaskan.

Adapun Miroslav Blazevic mempunyai jasa besar kepada karier Zlatko Dalic. Ia pernah memberikan pelajaran berharga kepada Dalic. Seperti diketahui, Zlatko Dalic pernah menjadi asisten Blazevic di klub lokal Kroasia, NK Varteks, pada 2004-2005. Terlebih lagi, Miroslav Blazevic merupakan pelatih legendaris Kroasia. Ia pernah menukangi Vatreni pada 1994-2000.

Meski gagal meraih medali di Piala Dunia, Maroko tetap sebagai tim kejutan. Atlas Lions itu mampu mendepak Spanyol dan Portugal di fase gugur. “Saya angkat topi untuk semua yang dilakukannya (Maroko). Mereka hebat, respek untuk itu,” pungkas Dalic. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img