MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Di Bulan Ramadan ini SMK Tunas Bangsa kembali menggelar Pesantren Kilat Inovatif. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yaitu Rabu dan Kamis tanggal 12-13 Maret 2025 dan dikemas dengan metode pembelajaran yang kreatif serta interaktif guna meningkatkan pemahaman keislaman di kalangan siswa.
Pesantren kilat tahun ini mengusung tema “Membentuk Generasi Berkarakter Islami di Era Digital”. Sesuai dengan tema tersebut, Pesantren Kilat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Konsep yang diterapkan lebih inovatif dengan berbagai pendekatan modern. Seperti kajian digital interaktif, simulasi ibadah berbasis teknologi, serta diskusi keislaman melalui media sosial.
Kepala SMK Tunas Bangsa, Endah Sri Wahyuni,S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun kepribadian Islami yang relevan dengan perkembangan zaman. “Kami ingin memberikan pengalaman pesantren kilat yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital seperti sekarang,” ujarnya.
Beberapa kegiatan utama dalam pesantren kilat ini meliputi Tadarus dan Tadabbur Al-Qur’an Digital, Memanfaatkan aplikasi Alquran untuk memahami tafsir dan maknanya, motivasi Islami dengan melihat tayangan film documenter perkembangan Islam saat ini.

Selain itu yang tidak kalah inovatof, ada games Islami & Ice Breaking dengan permainan edukatif untuk memperkuat pemahaman agama. Workshop Konten Dakwah Digital untuk melatih siswa membuat konten positif di media sosial. Serta praktik ibadah dan adab dalam kehidupan modern dengan tajuk simulasi menghadapi tantangan keislaman di era globalisasi.
Peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Salah satu siswa, Pascal, mengungkapkan kegembiraannya. “Pesantren kilat ini seru banget. Selain belajar agama, kami juga dilatih untuk berdakwah melalui media sosial. Jadi, ilmunya bisa langsung dipraktikkan,” katanya.
Dengan adanya inovasi dalam pesantren kilat ini, Endah berharap siswanya tidak hanya memahami nilai-nilai Islam secara teoritis, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia digital yang semakin berkembang. Hal ini diperkuat dengan kegiatan ibadah pagi yang dimulai dengan Sholat Dhuha dilanjutkan dengan Tadabur Qur’an.
Sebelumnya, anggota OSIS sebanyak 15 orang didamping guru juga mengikuti Pesantren Ramadhan ELING yang diselenggarakan oleh MT Aisyah pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 8-9 Maret 2025 bertempat di hotel Fave Kota Malang. Pemateri adalah Ustadz Hendrik Irawan yang merupakan salah satu penggagas untuk bisa mendirikan Pesantren Hafidz Quran anak-anak berkebutuhan khusus. “Hal inilah yang semakin akan menguatkan karakter anggota OSIS yang diharapkan mereka unggul dan kuat secara fisik dan mentalnya serta berakhlakul kharimah,” pungkasnya. (imm/adv/udi)