spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Pesantren Ramadan 1443 H, SD Islam Sabilillah Malang; Siswa Antusias Lomba Kreasi Takbir

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lantunan takbir hari raya menggema di SD Islam Sabilillah, Senin (11/4) kemarin. Takbir terdengar berkumandang di lantai 1, 2 dan 3. Tentu saja itu bukan takbir Hari Raya Idul Fitri. Melainkan Lomba Kreasi Takbir. Dalam rangka Pesantren Ramadan (Pesram) 1443 Hijriyah.

Lomba takbir merupakan salah satu dari rangkaian lomba untuk memeriahkan kegiatan Pesram tahun ini. Para siswa mengikuti dengan penuh antusias. Mereka membawa peralatan apa adanya sebagai alat musik yang mengiri bacaan takbir.

-Advertisement-

Ada yang membawa galon, rebana, ember, botol, dan lain-lain. Mereka membawa dari rumah masing-masing. Bahkan ada beberapa kelompok siswa yang tampil dengan dresscode kreatif.

Ketua Pelaksana Pesantren Ramadan, Siti Aisyah, S. Ag mengatakan pembekalan takbir juga sebagai ungkapan rasa syukur selama Bulan Suci Ramadan. Biasanya, takbir dikumandangkan setelah melaksanakan puasa. “Juga membekali anak-anak untuk memperbanyak membaca takbir setelah puasa. Bukan bermain atau berpesta,” katanya.

Lomba kreasi takbir ini merupakan pertama kali selama pandemi. Dilakukan secara berkelompok, terdiri dari 10 sampai 15 siswa. Mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

Tahun sebelumnya, juga dilaksanakan kegiatan yang serupa, namun secara daring. Yaitu siswa membuat kreasi takbir melalui video. “Tahun ini kami menggunakan sistem hybrid. Yang ikut lomba takbir hadir ke sekolah. Sisanya daring dari rumah,” ungkapnya.

Bagi siswa yang daring, guru memberi bekal materi secara teori. Meliputi pengertian takbir, waktu dan tata cara mengumandangkan takbir.

Demikian juga bagi siswa yang akan ikut lomba. Setelah mendapat pemahaman tentang takbir, mereka dapat langsung praktek dengan kreativitas masing-masing.

“Tim juri penilaiannya dari internal kami sendiri. Bedanya kami silang, misal siswa kelas satu dinilai oleh guru kelas dua. Lalu, siswa kelas dua dinilai dari guru kelas satu. Supaya objektif,” terang Aisyah.

Adapun kriteria penilaian lomba kreasi takbir, meliputi kefasihan dalam membaca, kekompakan, dan kreatifitas siswa. Dalam hal ini guru SDIS tidak hanya memberikan ilmu keagamaan, tetapi juga mengembangkan kreasi siswa di bidang seni.

Nantinya, pemenang lomba akan diambil satu kelas dari setiap level. Maka total pemenang nantinya ada sebanyak enam kelompok.

“Pemenangnya akan kami apresiasi dengan hadiah. Seperti piagam penghargaan. Karena berkelompok jadi hadiahnya untuk satu kelas. Biar adil,” ungkapnya.

Pemenang Kreasi Takbir ini akan diumumkan pada 26 April 2022, sekaligus penutupan Pesantren Ramadan. Aisyah berharap, dengan Kreasi Takbir ini siswa dapat mengisi Hari Raya idul Fitri dengan hal yang bermanfaat.

Sementara itu, pekan lalu SDIS juga menggelar dua lomba. Yakni lomba Hafalan Surat Pendek dan Kaligrafi. Kedua lomba tersebut memiliki teknis yang sama. Yaitu seleksi awal dilakukan oleh wali kelas masing-masing. Setiap guru wajib menjaring tiga siswa terbaik.

Lomba dilaksanakan secara individu. Bedanya, lomba hafalan surat pendek dilaksanakan sabtu pekan lalu. Sistemnya, hafalan surat pendek berdasarkan tingkat usia.

“Yang dilombakan Juz 30. Berdasarkan usia, jadi surat yang dilombakan untuk kelas 1 sampai kelas 6 berbeda. Dari An-Nas sampai An-Naba. Penilaiannya berdasarkan kebenaran Tajwid, kelancaran dan Adab,” terang Aisyah.

Sedang lomba kaligrafi dilaksanakan Rabu pekan lalu. Dalam mendukung lomba kaligrafi, sekolah menyediakan kertas yang sudah ada ornamennya. Bagi siswa yang berpartisipas dapat membawa pensil dan pewarna dari rumah. (mda/imm)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img