MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana pesimis target Pendapat Asli Daerah (PAD) yang telah diturunkan pada perubahan APBD 2023 akan tercapai. Karena kurang dua bulan, capaian PAD masih di angka 58 persen. Karena itu, legislative akan melakukan evaluasi untuk mendorong capaian hasilnya. Dia telah menginstruksikan komisi-komisi untuk menindaklanjuti dengan hearing.
“Awalnya PAD ditarget Rp 1 triliun lebih dan kita setujui karena eksekutif sangat yakin saat itu (APBD 2023). Lalu di perubahan APBD ada potensi-potensi (potensi PAD) yang menurun. Jadi proyeksi PAD turun di angka Rp 800-an miliar. Itu sebenarnya kami juga sudah ragu,” tegas Made.
Ia menjelaskan, DPRD Kota Malang melalui Badan Anggaran (Banggar) menyarankan PAD diproyeksikan turun di angka Rp 600-an miliar saja. Angka ini dianggap realistis dengan situasi di lapangan akan tetapi eksekutif tetap keukeuh. Saat ini di sisa waktu kurang lebih 2 bulan saja, masih ada setengah target PAD yang harus dikejar. Made mengatakan pesimis.
“Kalau penjelasannya Pemkot, biasanya wajib-wajib pajak ini suka bayar di akhir-akhir tahun untuk memenuhi kewajiban pajak. Ya ini semoga benar terpenuhi. Jika tidak kami khawatir PAD tidak terpenuhi. Makanya ini nanti tiap dua minggu akan hearing dengan komisi. Kami mau tahu progres, laporannya seperti apa,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya dipaparkan bahwa progres sementara pencapaian PAD sampai dengan saat ini (hingga pertengahan Oktober) mencapai 58,56 persen.
Yakni berasal dari empat sumber pendapatan yakni dari Lain-lain Pendapatan Yang Sah menjadi sumber pendapatan dengan capaian tertinggi sebesar 82,13 persen. Kemudian disusul hasil Retribusi Daerah sebesar 68,22 persen, lalu hasil Pajak Daerah sebesar 56,86 persen dan yang terakhir hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sebesar 22,11 persen. (ica/aim)
