Malang Posco Media, Malang- Petani di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang kesulitan mendapat pupuk subsidi. Ini akibat stok yang berkurang sejak beberapa bulan lalu. Mereka terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal.
Supi’i, 64, petani cabai, mengaku terakhir kali mendapat pupuk subsidi Agustus tahun lalu. Dia mendapat tiga sak. Setelah itu, Supi’i tidak pernah mendapat hingga kini. Akhirnya dia membeli pupuk non subsidi jenis ZA untuk musim tanam cabai. Harganya mencapai Rp 350 ribu per sak. “Rata-rata petani di sini kesulitan mendapat pupuk subsidi,” keluhnya, ditemui di hamparan sawah miliknya, Selasa (24/1).
Pupuk non subsidi jenis Urea harganya Rp 500 ribu per sak, Phonska Rp 300 ribu per sak, dan ZA Rp 350 ribu per sak. Harga ini dua kali lipat dengan harga pupuk subsidi. “Kalau pupuk subsidi terakhir saya tahu harganya Rp 145 ribu jenis Urea, Phonska Rp 150 ribu, dan ZA Rp 155 ribu,” papar Supi’i.
Untuk mengurangi biasa operasional, dia juga menggunakan pupuk organik. Supi’i mengharapkan, pemerintah segera memperhatikan soal ini agar tidak berlarut-larut. Senada dengannya, Sulainah, mengakui sulitnya mendapat pupuk subsidi. Petani 54 tahun itu berharap dapat bantuan pupuk subsidi. Dia khawatir tanaman padi miliknya rusak. “Saya tidak bisa memprediksi hasil produksi musim ini bisa maksimal atau tidak,” pungkasnya. (mp3/udi)