
MALANG POSCO MEDIA – Hello Jakarta, DoubleZ ijin singgah sebentar ya sebelum melanjutkan penerbangan lagi ke Surabaya. “Mami, ini panas sekali. Mami, kok rasanya pengap tidak ada udara. Mami, aku kesumukan”, ucap Zirco saat pertama kali keluar bandara menunggu jemputan transfer ke hotel.
Petualangan DoubleZ di tanah air akan segera dimulai, enaknya makan malam apa ya di hari pertama tiba ini?

Alhamdulillah perjalanan Lisbon – Jakarta selama 1 hari ini lancar semua. DoubleZ masih terlihat happy dan tidak rewel. Kami memutuskan untuk menginap di Hotel Novotel Tangerang selama 3 hari 2 malam sebelum terbang lagi ke Surabaya. Waktu tempuh bandara ke hotel cukup singkat, hanya 30 menit saat malam hari. Kami sengaja mencari hotel dekat dengan bandara supaya memudahkan transportasi kembali ke bandara 2 hari lagi. Dan tidak disangka kalau Hotel Novotel ini bersandingan dengan Tangcity Mall. Horeeee!!!
Setelah beres check in dan mandi, kami langsung bergegas turun ke mall. Di lobby hotel tersedia akses khusus ke dalam mall. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, tidak banyak restoran menerima dine in karena mall tutup jam 22.00 WIB. Hanya Ramen Ya! yang bisa melayani pembelian take away. Selain beli ramen dan nasi ayam katsu, kami mencoba jajanan korea yang bernama Odeng. Fish cake yang ditusuk dan dicelup di kuah pedas menjadi jajanan viral beberapa waktu lalu. “Oh begini toh rasanya, baiklah”!!!

Drama jetlag dimulai setelah menikmati makan malam di kamar hotel. Jam 24.00 WIB artinya sama dengan jam 18.00 WEST di Portugal (West European Summer Time). Kami berempat belum mengantuk!!!! Tubuh kami merasa “ini belum waktunya tidur”. Dengan segala cara akhirnya DoubleZ bisa tidur sekitar jam 03.00 WIB. Kami sempat tidur sebentar karena tidak mau melewatkan “breakfast mewah dengan makanan Indonesia” di hotel. Sarapan yang telah kami tunggu-tunggu selama 4 tahun.
Pecel, bubur ayam, sup tomyam, mie tek-tek, dimsum, menu komplit prasmanan, jajanan pasar, dkk. Masya Allah nikmatnya bisa makan masakan Indonesia tanpa masak sendiri. Bagian perotian, yogurt, salad sayur, keju, croissant sudah tidak menarik bagi kami. Karena hampir 3 tahun sudah sarapan itu-itu terus. Namun ternyata perut tidak bisa diajak kompromi. Karena sudah terbiasa sarapan sederhana secukupnya, mau diajak sarapan mewah dengan porsi banyak ternyata sudah tidak sanggup. Apalagi kondisi DoubleZ masih setengah mengantuk.

Hari kedua di hotel malah lebih parah lagi jetlagnya. Setelah sarapan kami kembali tertidur, melewatkan makan siang yang seharusnya jam 13.00 WIB. Baru mencari makan ringan sekitar jam 16.00 WIB untuk berusaha makan malam dengan proper jam 20.00 WIB. Dengan harapan si tubuh mengikuti jam makan di Indonesia. Semua makanan kami beli di Tangcity Mall, belum mencoba gofood sama sekali. Karena banyak sekali pilihan makanan disana. Enaknyaaaa…
Saya juga kedatangan tamu spesial ke hotel. Kawan lama yang kenal dari Instagram 4 tahun lalu. Ivo namanya. Seorang wanita cantik yang telah belasan tahun berkarir di dunia perbankan. Biasanya kami hanya komunikasi lewat chat sekarang bisa bertemu langsung. Ini semua berkat Swiss. Berawal dari pertanyaan tips wisata ke Swiss saat covid melanda akhirnya kami berteman baik. Jarak yang memisahkan ribuan kilometer tidak menghalangi tali silahturahmi. Mbak Ivo membawakan nasi padang komplit dengan kerupuk kulit jangek. Byuuuh!! Nikmat sekali rasanya. Alhamdulillah!!! Terimakasih Mbak Ivo, sudah menyempatkan waktunya jauh-jauh datang dari Jakarta Pusat ke Tangerang.

Tiba saatnya penerbangan ke Surabaya. Karena jarak hotel ke bandara cukup dekat, tidak membuat kami terburu-buru. Proses check in untuk penerbangan domestik menggunakan maskapai Garuda Indonesia terlihat ramai lancar. Tidak ada delay, dan tiba di Surabaya tepat waktu (16.00 WIB). Garuda memberikan complimentary berupa air mineral, roti coklat, dan 1 bungkus kacang untuk semua penumpang. Lumayan cukup untuk makan siang kami yang kebetulan saat itu masih belum begitu lapar.
Keluarga Surabaya (Yangkung, Yang Uti, dan tantenya DoubleZ) telah menunggu di depan pintu kedatangan domestik. Keluar bandara Juanda langsung temu kangen berpelukan. Zirco jelas masih ingat mereka. Namun ini pertama kali untuk Zygmund. Ingatan Zygmund saat bayi sepertinya samar-samar. Dan biasanya saat video call, Zygmund tidak banyak bicara karena masih belum tahu betul siapa mereka. Dengan masih malu-malu, Zygmund perlu beradaptasi beberapa menit.

Tujuan utama setelah sampai di Surabaya bukan langsung pulang kerumah. Coba tebak? Kuliner dong pastinya!
Tante Nugky (nama adik saya) langsung ingin membelikan cheese cake, karena tahu kedua keponakannya suka sekali cheese cake. Ini juga menjadi salah satu jalan “sogokan” supaya DoubleZ menganggap “Oh ini temanku, karena dia baik belikan makanan enak”. Hahahaha. Dari cheese cake langsung menuju Pakuwon City Mall. Wajib langsung check in ke mall, wkwk!
Makan malam perdana di Pakuwon City Mall tertuju pada Fusia Restoran – Rajanya Nasi Timbel. Melihat menu nasi timbel bakar, tempe goreng, tahu goreng, ikan asin, ayam kremes sudah sukses buat perut krucuk-krucuk. Lebih nikmat daripada makan pizza dan pasta. Dengan harga 40 Euro, Alhamdulillah bisa makan mewah dan kenyang untuk 7 orang. Kalau di Portugal 40 euro untuk makan ber-2 saja di restoran.
Sampai di rumah cukup pangling. Banyak sekali perubahan dari 4 tahun lalu. Yangkung dan Yang Uti nya DoubleZ renovasi rumah besar-besaran. Sampai membuat kamar mandi yang ada bath up nya supaya DoubleZ bisa puas berendam tanpa bingung lantai basah. Desain kamar mandi di Eropa dibuat kering. Untuk mandi biasanya menggunakan di bath up atau shower. Jadi lantai selalu kering. Sedangkan Indonesia desainnya kamar mandi basah.
Selama 1 minggu di Surabaya, jadwal lumayan padat merayap. Kami berdua perlu mengurus ke 4 jenis bank karena kartu ATM sudah expired. Kami memerlukan rekening Indonesia untuk bertransaksi selama disini. Papi Fariz perlu pergi ke Indosat karena nomornya hangus dan tidak bisa digunakan, sementara semua akses bank di Indonesia menggunakan nomor tersebut. Akhirnya solusinya harus ganti nomor baru karena nomor Indosat yang lama sudah di recycle. Agak rumit saat proses verifikasi data ulang di bank. Buat para perantauan wajib mengecek masa aktif nomor Indonesia, khususnya yang masih memerlukan akses perbankan Indonesia.
Saya perlu mengunjungi kampus tempat saya bekerja di Gresik untuk membersihkan barang-barang. Sekalian temu kangen dengan rekan sejawat karena 2 tahun lalu saya resign secara online. Senang sekali bisa bertemu dengan mereka. Meskipun jauh, tetapi kami tetap rutin kontak melalui sosial media khususnya Instagram. Terimakasih sist Izzati, Puji, Lutfi, April, Hani, Yuni, Titah, dan semuanyaaa yang menyempatkan bertemu meskipun cuma sebentar. Pulang dari Gresik juga dikasih oleh-oleh bandeng asap dan silky pudding dari teman kesayangan.
Zirco perlu ke sekolah TKnya untuk mengambil Ijazah dan rapor. Meskipun tidak dipergunakan tapi tidak apa-apa lah ya sebagai kenang-kenangan. Selain mengurus dokumen administrasi, saya juga menyempatkan me-time pergi ke salon dong. Mendapatkan treatment seperti princess yang tidak pernah dilakukan di Portugal, karena harga ke salon muahaaaal moms!!
Hari ketiga di Surabaya, Zygmund sempat demam dan batuk sedikit. Kemungkinan karena kecapekan dan juga adaptasi dengan perbedaan suhu. Langsung lah diberikan obat dan vitamin supaya tubuh kembali fit. Selama di Indonesia, jujur kami waspada dalam memilih makanan. Tidak berani jajan sembarangan karena sudah banyak sekali kasus diare atau muntah yang dialami beberapa teman kami saat mudik di Indo.
Yoshinoya, corndog ala korea, Dcrepes, soto tangkar, bakso mie so’un, ketan bubuk durian, sop buntut, es teh tarik Ah pek, ayam wingstop, rujak cingur, rabokki korea, kimbab, ayam goreng ala korea, roti abon, es matcha latte, dimsum mentai, kue koin mozzarella, ayam goreng kriuk, dan lontong sate ayam. Semuanya sukses masuk perut. Yeeeeeyyyyy!!!!
Bagaimana rasanya bisa berjumpa lagi dengan Surabaya? Wooow!! Surabaya tambah macet, tambah bagus, beda wes pokoke. Jalan-jalan kemana lagi ya saat di Surabaya? Ada rekomendasi tempat hits yang wajib didatangi rek? Ikuti petualangan DoubleZ di Indonesia. Bersambung. OPP.