MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Satreskrim Polres Malang tak mau main-main menangani kasus tewasnya M. Faruk, 25, salah satu pekerja Pabrik Gula (PG) Kebonagung, Pakisaji yang terjatuh di mesin penggilingan tebu, Senin (5/6) lalu. Satu demi satu saksi dari perusahaan itu, kini diperiksa.
Salah satunya Faisal, staf Bagian Tata Usaha Keuangan PG Kebonagung. Dia dipanggil penyidik, Selasa (13/6). Selain Faisal, empat pegawai lainnya ikut disidik. Yakni pegawai Kasubsi Personalia, Kasi Teknik, Kabag Teknik, Kasi Masakan Putaran, dan bagian tenaga Teknik Kelistrikan.
Faisal diperiksa selama dua jam. Namun, saat keluar dari ruang penyidikan, dia memilih bungkam. Dia hanya mengatakan, datang ke Polres Malang untuk melakukan koordinasi terkait kecelakaan kerja ini. Pria ini juga enggan memberikan penjelasan terkait kronologi ataupun tidak mengizinkan Polres Malang melakukan olah TKP di tempat itu.
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro menyayangkan sikap perusahaan itu yang tidak membuat laporan, usai peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi. “Memang benar, saat bergerak untuk melakukan penyelidikan, PG Kebonagung menolak. Tidak diizinkan. Baru Kamis (8/6), mereka memberi izin,” ungkapnya.
Termasuk memeriksa sejumlah saksi, Jumat (9/6). Sebelumnya, mesin penggilingan tebu merenggut nyawa M. Faruk, seorang pekerja yang sedang membantu pekerjaan di bagian pabrikasi. Dia diduga terjatuh dan akhirnya meninggal dunia saat dirawat di RS Wava Husada, Kepanjen. Korban mengalami luka berat di dada dan kaki kirinya.
Hanya bertahan sehari, Faruk meninggal dunia keesokan harinya. Sementara, pascakejadian itu, keamanan di PG Kebonagung makin diperketat. Salah satu petugas kemanan menyebut pihak yang berwenang tak ada di lokasi. Pegawai lain juga tak berani menyampaikan agenda pemeriksaan atau olah TKP yang dilakukan terhadap PG Kebonagung..
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemprov Jatim, turut menyelidiki kecelakaan kerja itu. Disnaker mengaku baru menerima laporan Senin (12/6). Pengawas Ketenagakerjaan Propinsi, Jatim, Lukis Tiantono menyebutkan pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. (tyo/mar)