MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kondisi pandemi Covid-19 yang belakangan meningkat menjadi kekhawatiran bagi masyarakat. Data terakhir pada Sabtu (12/11) kemarin, masih terjadi penambahan kasus harian infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.179 kasus. Meski lebih sedikit dibanding hari sebelumnya, namun kenaikan ini menjadi tren yang bisa menjadi kabar buruk. Salah satunya bagi sektor pariwisata yang mengandalkan kunjungan wisatawan.
Misalnya bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang yang perlu diwaspadai tentunya adalah penerapan pembatasan aktivitas masyarakat akibat meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia. Pembatasan kegiatan masyarakat ini akan berpengaruh terhadap tingkat okupansi hotel pada momen natal dan tahun baru nanti.
“Kami ini agak was-was ya. Semoga tidak sampai terjadi isu pembatasan aktivitas masyarakat. Sebab jika itu terjadi, akan berpengaruh terhadap keinginan kami untuk mengadakan event natal dan tahun baru,” ujar Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basoeki kepada Malang Posco Media, Minggu (13/11) kemarin.
Sebagai informasi, penyebaran kasus Covid-19 belakangan ini disinyalir berasal dari adanya kasus subvarian baru Omicron XBB. Serangan subvarian baru itu mengakibatkan lonjakan kasus yang signifikan hingga ribuan tambahan kasus per harinya.
Lonjakan kasus inilah yang dikhawatirkan menjadi makin parah hingga menyebabkan penerapan pembatasan masyarakat yang dikeluarkan oleh pemerintah. Padahal kondisi sektor pariwisata sendiri baru saja bangkit dan belum sepenuhnya pulih.
“Okupansi pada 2022 ini secara keseluruhan itu sangat bagus. Bahkan lebih bagus dibandingkan 2019, sebelum pandemi Covid-19. Terakhir untuk Oktober 2022, itu okupansi secara keseluruhan mencapai 70 persen,” ungkap Agoes.
Ia menyebut, untuk masalah sarana dan prasaran pendukung penanganan serta pencegahan Covid-19 sendiri sejatinya tiap hotel sudah cukup mumpuni. Seluruh hotel bahkan sudah cukup ketat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 hingga saat ini. Mulai dari adanya cek suhu tubuh, disinfektan hingga aplikasi PeduliLindungi.
“Kami juga bekerjasama dengan klinik terdekat jika terjadi hal yang mengkhawatirkan bisa segera dilakukan tindaklanjut,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu’arif sebelumnya telah menyampaikan bahwa meski ada penambahan kasus, namun saat ini masih tergolong masih terkendali dan landai. Untuk deteksi dan laporan subvarian Covid-19 juga masih belum ditemukan hingga saat ini.
“Kalau di Kota Malang kasus baru ada setiap hari, tapi fluktuatif. Kalau di rata rata itu mencapai 10-an kasus. Kalau dilihat dari beberapa bulan terakhir masih landai,” singkatnya. (ian/aim)