MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu membuka lebar kerja sama untuk menyerap hasil produk lokal pelaku UMKM, petani termasuk peternak ayam petelur di Kota Batu.
Hal itu disampaikan Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi. “Terkait kerja sama untuk menyerap produk lokal Kota Batu kami sangat terbuka. Kerana kerja sama ini tidak jauh berbeda dengan yang sudah dilakukan antara pelaku usaha baik hotel, restoran dan taman rekreasi dengan petani lokal,” ujar Sujud kepada Malang Posco Media, Minggu (16/7) kemarin.
Sujud menerangkan, PHRI Kota Batu sudah menjalankan beberapa program yang bekerja sama dengan petani apel. Salah satunya, adalah satu tiket satu apel di taman rekreasi dan untuk welcome fruit di hotel rooms.
Lebih lanjut, Sujud menegaskan bahwa hotel, restoran maupun taman rekreasi bisa memenuhi permintaan untuk menyerap hasil petani atau peternak lokal. Apalagi jika produsen lokal Batu bisa memenuhi kriteria standar untuk suplai ke hotel dan resto, dengan harga yang bersaing.
“Misal untuk pasokan telur memenuhi standar dan juga bisa konsisten dalam mengirim produk. Maka PHRI akan sangat terbantu karena kebutuhan anggota cukup tinggi pada waktu-waktu tertentu seperti liburan. Bahkan untuk buah apel lokal, pihak hotel juga membeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar,” bebernya.
Sebelumnya, DPRD Kota Batu mendorong agar hotel dan restoran atau PHRI Kota Batu bisa menyerap hasil produksi telur ayam para peternak ayam petelur di Kota Batu. Hal tersebut diusulkan oleh Anggota Komisi A DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto agar ada pemberdayaan pada peternak ayam petelur di Kota Batu.
“Ada banyak peternak ayam petelur di Kota Batu. Namun sayang pasar yang dilayani lebih banyak adalah pasar luar daerah. Sehingga keuntungan yang didapat peternak lokal sangat minim karena harus terpangkas biasa operasional,” ujar Ludi kepada Malang Posco Media.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PKS Kota Batu ini mengatakan, jika kualitas telur para peternak di Batu tergolong bagus dan mampu memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan restoran dan hotel. Sehingga hal ini harus bisa wadahi oleh OPD terkait untuk bisa mempertemukan peternak ayam petelur di Kota Batu dengan PHRI Kota Batu.
“Sampai saat ini belum kerja sama antara produsen lokal dengan industri hotel dan restoran. Ini sangat disayangkan sekali. Oleh karena itu OPD terkait dalam hal ini Diskoperindag bisa mengambil peran untuk mempertemukan kedua belah pihak,” bebernya. Ketika nantinya produksi telur dari peternak lokal bisa diserap oleh PHRI Kota Batu, maka akan bisa menjadi solusi terhadap pengeluaran transpor yang lebih besar karena pengiriman ke luar kota, serta sebagai bentuk upaya pemberdayaan bagu peternak lokal. (eri/udi)