MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang kaya akan hasil lautnya. Penguatan kemaritiman menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) yang terus digalakan. Hal tersebut menjadi salah satu perhatian lebih dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPD PIKI) Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bentuk dukungan penguatan masyarakat pesisir serta perikanan nasional, DPD PIKI Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan mulai dari Jumat (27/10) sampai dengan Sabtu (28/10) di Ballroom Unique 1, Harris Hotel and Convention Malang, dengan mengusung tema: Penguatan Masyarakat Pesisir dan Perikanan Nasional dengan Pendekatan Ekonomi Biru. Diikuti oleh 120 peserta diskusi dari kalangan nelayan dan juga organisasi masyarakat kristen Jawa Timur.
“Malang merupakan salah satu wilayah yang memiliki sumbangsih perikanan untuk Jawa Timur. Kita punya Sendang Biru dan sekitarnya. Sehingga Malang menjadi basis untuk FGD kali ini. Pada forum ini kita turut serta mengundang para pelaku perikanan,” ungkap Ketua DPD PIKI Jawa Timur, Dr.Ir. Daniel Rohi.,M.Eng.Sc.,IPU kepada Malang Posco Media.
Ekonomi biru adalah konsep yang digariskan oleh Bank Dunia. Dalam hal ini Bank Dunia menyatakan ekonomi biru adalah pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.
Pemilihan topik terkait perikanan yang dibahas pada FGD kali ini bukan tanpa alasan. Sektor perikanan menjadi salah satu penyumbang terbesar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Jawa Timur. Salah satunya yakni daerah Malang Selatan yang sebagian penduduknya merupakan para nelayan.
Melalui kegiatan tersebut, DPD PIKI Jawa Timur dengan menghadirkan berbagai narasumber berkompeten berusaha untuk membuka wawasan para nelayan sekaligus memberikan motivasi serta tuntunan agar dapat terus berinovasi di bidang perikanan. Sehingga hal tersebut dapat memberikan kesejahteraan bagi para nelayan itu sendiri.
“Jika selama ini hanya sekadar tangkap biasa, melalui FGD kali ini kita ingin membekali mereka dengan berbagai ilmu. Sehingga mereka bisa mengolah hasil perikanan mereka menjadi produk yang dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” jelas Daniel.
“Kami memiliki banyak dewan pakar yang ahli dibidang kelautan. Kedepannya PIKI akan memiliki project dengan menggandeng berbagai lembaga. Jadi tidak hanya sekadar seminar, harus ada follow up,” lanjutnya.
Menurutnya tindak lanjut dari hasil FGD tersebut sangat penting dilakukan. Ia juga berkomitmen untuk mengawal pasca kegiatan itu sampai dengan terbentuknya kelompok-kelompok nelayan yang bisa berinovasi dan mengolah hasil tangkapannya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PIKI, Halomoan Siburian yang turut hadir langsung sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh DPD PIKI Jawa Timur itu. Menurutnya kegiatan tersebut sangat strategis.
“Kegiatan ini mengingatkan kita kembali terkait visi kemaritiman negara ini, terutama di Indonesia bagian Timur. Apa yang sudah dan akan kita lakukan terhadap visi kemaritiman ini yang menjadi tugas bagi PIKI sebagai wadah intelektual kristen Indonesia memberikan pengaruhnya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegasnya. (adm/aim)