MALANG POSCO MEDIA – Pemanasan global tak bisa dilepaskan dari persoalan sampah. Bila sampah dari hulu ke ke hilir tak diminimalisir dan dikelola dengan baik, maka akan sangat berkontribusi besar pada perubahan iklim yang semakin ekstrem. Dampaknya anomali cuaca pun terjadi dan ancaman bencana hidrometeorologi terus menghantui.
Program Bersih Indonesia yang dilaunching Bupati Malang HM Sanusi kemarin menandai kesadaran akan pentingnya hidup bersih di wilayah Kabupaten Malang. Ada 12 desa di tiga kecamatan Jabung, Tumpang dan Poncokusumo yang dijadikan proyek percontohan. Program ini bertujuan menyadarkan masyarakat agar memilah sampah mulai dari rumah.
Sampah-sampah yang sudah dipilah nantikan akan diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sampah yang punya nilai jual akan dijual untuk didaur ulang, sementara sampah yang tidak bisa dikelola dimasukkan mesin incenerator. Sementara sampah organik akan diproses menjadi pupuk. Pemilahan ini setidaknya bisa mengurangi volume sampah di TPA.
Di Kota Batu, Walikota Batu Nurochman juga gencar menuntaskan persoalan sampah. Sampai-sampai seluruh SKPD diajak meeting di lokasi TPA Tlekung Junrejo. Ini dilakukan agar para pejabat mengetahui persis bagaimana persoalan dan cara mengelola sampah hingga tuntas.
Tahun 2025 ini, Pemkot Batu menargetkan 4 program pengelolaan sampah tuntas. Pertama, 100 persen sampah terpilah dari desa/ kelurahan. Kedua peningkatan komitmen daerah pada penyediaan layanan pengelolaan dan pemilahan sampah terpadu sejak dari sumber. Ketiga, melakukan perubahan dan penguatan peraturan perundangan pengelolaan sampah. Dan terakhir 100 persen sampah pada 21 ruas jalan terangkut dan tertangani di TPA menggunakan incenerator.
Keseriusan Pemkab Malang dan Pemkot Batu untuk fokus pada pengelolaan sampah patut diterapkan di semua desa/ kelurahan. Paling tidak, kesadaran untuk memilah sampah sejak dari rumah adalah kunci pengelolaan sampah yang efisien dan efektif. Tanpa keterlibatan masyarakat, persoalan sampah tak akan pernah selesai. Sadar atau tidak, setiap hari, setiap individu dalam rumah tangga memproduksi sampah. Tak adil rasanya kalau persoalan sampah kemudian dibebankan pada dinas kebersihan dan petugas kebersihan. Semua punya tanggungjawab sama. Kita bernapas dan menghirup di udara yang sama. Maka mari jaga kebersihan lingkungan dan udara dengan memilah sampah.(*)