MALANG POSCO MEDIA – Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengungguli pemilihan bakal calon rektor menjadi calon rektor Universitas Brawijaya (UB), Kamis (21/4) kemarin. Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB itu meraih suara terbanyak dalam pemungutan suara pada Sidang Pleno Terbuka Senat Akademik Universitas Brawijaya (SAUB) di Gedung Samantha Krida.
Prof Imam meraih 29 suara. Disusul peringkat kedua Prof Dr Unti Ludigdo SE M.Si Ak (Dekan Fakultas Vokasi) meraih 27 suara dan urutan ketiga Prof Widodo S.Si M.Si Ph.D.Med.Sc (Dekan Fakultas MIPA) mendapat 19 suara.
Tiga dekan itu langsung ditetapkan menjadi calon rektor UB. Selanjutnya ketiganya diajukan ke Majelis Wali Amanat (MWA) UB yang akan memilih sosok rektor pada 21 Mei 2022 mendatang.
Sementara itu mantan Dekan FEB UB Prof Chandra Fajri Ananda SE MSc Ph.D mendapat delapan suara. Disusul kemudian mantan Dekan Fakultas MIPA Prof Dr Marjono M.Phil meraih empat suara lalu Dekan FIA Drs Andy Fefta Wijaya MDA Ph.D mengantongi tiga suara.
Proses pemilihan yang dilakukan kemarin dihadiri 91 dari total 93 anggota SAUB. Dari 91 suara yang masuk satu suara dinyatakan tidak sah. Pasalnya mencontreng tiga nama.
Sedangkan dua anggota senat lainnya tidak hadir karena sedang umrah. Peraturan pemilihan calon rektor mewajibkan pemilik suara atau anggota senat harus hadir secara fisik.
Sesuai peraturan MWA UB Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian rektor dalam pasal 16, bahwa bakal calon rektor yang memperoleh suara terbanyak satu sampai tiga ditetapkan sebagai calon rektor.
Ketua SAUB Prof Dr Ir Arifin MS mengatakan pemilihan bersifat langsung dan rahasia. “Saya memberikan kesempatan kepada bakal calon rektor apakah harus musyawarah atau pemungutan suara, dan ini bersifat rahasia,” jelasnya.
Menurut Arifin, calon rektor mempunyai kepekaan terhadap situasi yang ada, serta kesiapan mental maupun moral untuk memimpin UB. “Kita semua yakin bahwa enam orang bakal calon sebelumnya mempunyai kapabilitas yang cukup tinggi. Kita memilih enam calon menjadi tiga calon Rektor UB. Tiga calon inilah yang sekarang sudah ditungu oleh MWA untuk ditetapkan siapa calon rektor yang akan dipilih,” katanya.
Sekretaris SAUB Prof Iwan Triyuwono SE menambahkan, setiap anggota SAU yang hadir kemarin memiliki satu hak suara. Pemungutan suara dilakukan dengan mencontreng atau melingkari nomor sesuai urutan huruf alpabet nama calon.
Adapun tahap-tahap pemungutan suara dimulai dari anggota SAU menandatangani daftar kehadiran, dilanjut pemberian kartu suara, lalu masuk bilik pemungutan suara untuk memilih calon rektor dengan menggunakan spidol warna hitam. Kemudian memasukkan hasil pilihan ke dalam kotak suara.
“Setelah memilih, anggota SAU menandai jari kelingking dengan tinta hitam sebagai bukti telah melakukan pemilihan calon rektor. Perlu diketahui, bahwasannya jumlah SAU yang hadir bersifat real time,” kata dia. Iwan memastikan bahwa sebelum melakukan pemilihan, anggota SAU tidak boleh membawa handphone atau alat elektronik.
Prof Dr Ir Imam Santoso MP mengatakan sebelumnya sudah menyatakan siap menang siap kalah. “Jadi saya kira harmoni tetap kita bangun bersama, tidak ada masalah. Insya Allah teman-teman sangat dewasa dan proses ini sangat alami ada di jurusan, di fakultas, jadi biasa,” paparnya.
Di sisi lain, tidak ada yang protes terkait hasil pemilihan calon rektor, kemarin. Karena semua sudah dijalankan sesuai prosedur yang ada sehingga tidak ada yang permasalahkan.
Prof Dr Unti Ludigdo SE M.Si Ak mengatakan penentuan akhir ada di tangan MWA dan Menteri Dikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim.
Berbagai pertimbangan akan ditentukan di sidang pleno MWA. Ketiga calon rektor akan kembali memaparkan visi misi yang disaksikan langsung MWA. (mda/ian/van)