BPBD Jatim Siagakan Personel, Perbaiki Sarana dan Prasarana
MALANG POSCO MEDIA – Ancaman bencana hidrometeorologi sudah terlihat seiring dengan datangnya musim hujan. Risiko bencana yang mengancam Jawa Timur mulai banjir hingga angin puting beliung
‘’Kita berharap bencana tidak terjadi. Namun, jika bencana datang kita semua dalam posisi siap. Siap dalam segi personel maupun sarana-prasarana untuk meminimalkan dampak bencana dan melakukan penanganan,” kata Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono.
Adhy menekankan bahwa untuk menghadapi dan menanggulangi dampak bencana, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari banyak pihak. Di antaranya, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota, komunitas, dunia usaha, dan masyarakat sendiri
Kesiapsiagaan, lanjut Adhy meliputi banyak aspek. Di antaranya, peningkatan kapasitas, simulasi, gladi lapang dan pengecekan alat. Adhy menilai pengecekan alat penting dilakukan karena ketika sesuatu saat terjadi tanggap darurat, semua sudah dalam kondisi slap dioperasikan.
Adhy menuturkan, langkah-langkah antisipatif preventif, dan rekonstruksi pasca bencana yang dilakukan Pemprov Jatim bersama seluruh pihak terkait hara terus dia upayakan dan ditingkatkan.
Pasalnya, langkah tersebut berhasil menurunkan Indeks Risiko Bencana (IRB) Jatim secara signifikan sebanyak 36.21 pom dalam lima tahun terakhir.
Respons cepat atas kejadian bencana di sejumlah wilayah juga dilakukan BPBD Jatim pada Selasa (3/12), Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto meninjau Desa Sambigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar yang terdampak banjir bandang akhir bulan lalu.
“Kali ini kami datang bersama teman-teman dinas teknis PU Bina Marga Jatim, PU Pengairan dan BPBD Kab Blitar. Kami coba lakukan kajian dulu kondisinya seperti apa baru nanti kita ambil langkah percepatan penanganan kata Gatot. (adv/has)