MALANG POSCO MEDIA- Pemkot Batu berencana akan ‘menjual’ Alun-Alun Kota Batu ke pihak ketiga. Langkah ini perlu dilakukan karena anggaran Pemkot Batu untuk merevitalisasi Alun-alun Kota Batu sangat terbatas.
Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Alun-alun Kota Batu bersama Malang Posco Media (MPM), Sabtu (17/6) malam.
‘’Kondisi Alun-Alun Kota Batu saat ini sudah waktunya dikembangkan lebih bagus dan modern. Tapi kalau mengandalkan kekuatan anggaran kita (Pemkot Batu), tidak mungkin bisa terlaksana,’’ rincinya.
Sekitar pukul 19.45 WIB, Aries mengajak MPM meluncur dari rumah dinas Wali Kota Batu menuju Alun-alun Kota Batu mengendarai Fortuner seri VRZ bernopol N 1099 BS, tanpa komando dan protokoler khusus.
Selama perjalanan di sepanjang jalanan menuju Alun-Alun Kota Batu, Aries menyebutkan jika malam minggu Kota Wisata Batu adalah destinasi wisata utama di Jatim. Tidak hanya warga Jatim saja. Masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia selalu mengunjungi Kota Batu di saat weekend.
‘’Lihat saja, badan jalan utama telah berubah menjadi lahan parkir. Median jalan jadi ajang buka lapak para pedagang kaki lima. Padahal, fungsi median jalan untuk kenyamanan pejalan kaki,’’ tutur Kepala BPSDM Jatim ini.
Dikatakan Aries, mobil-mobil yang parkir di jalan protokol milik pengunjung Kota Batu yang menikmati suasana malam di Alun-Alun Kota Batu. Andai Alun-Alun Kota Batu ditata lebih rapi dan nyaman, maka kondisi jalanan tidak akan dipenuhi parkir mobil.
Tetapi, lanjut Aries, untuk merevitalisasi Alun-Alun Kota Batu lebih bagus dan nyaman dibutuhkan biaya lumayan besar. Jika mengandalkan kekuatan APBD Kota Batu tentu akan sangat berat.
‘’Bisa saja pakai APBD (revitalisasi Alun-Alun) Kota Batu. Tapi tidak bisa sekaligus. Harus dianggarkan tiap tahun. Multi years. Dan karena APBD-nya terbatas pasti tidak cukup dua atu tiga tahun selesai,’’ paparnya.
Karena itu, lanjut Aries, revilatisasi Alun-Alun Kota Batu akan ‘dijual’ ke pihak ke tiga. Artinya, perwajahan Alun-Alun Kota Batu yang lebih modern akan ditawarkan ke investor yang berminat. Bentuknya bukan investasi murni melainkan Corporate Social Responsibility (CSR).
‘’Alun-Alun Kota Batu itu fasilitas untuk masyarakat. Gratis. Dan untuk masuk ke situ tidak boleh dikarciskan. Karena itu agar Alun-Alun Kota Batu lebih modern dan bisa menambah daya tarik wisatawan maka akan saya tawarkan ke pihak ketiga. Bentuknya CSR,’’ harapnya dengan menunjuk fasilitas Bianglala di Alun-Alun Kota Batu yang sudah lama rusak dan tidak beroperasi.
Aries menyadari untuk menata kawasan Alun-Alun Kota Batu, bukanlah pekerjaan mudah. Selain membutuhkan anggaran, dukungan penuh masyarakat juga sangat dibutuhkan. Jika tidak, maka kondisi Alun-Alun Kota Batu, akan terus seperti sekarang ini.
‘’Pengunjung alun-alun masih belum sungkan buang sampah seenaknya. Kenapa? Karena kondisi alun-alun seperti ini. Di luar, parkirnya semerawut. Sedangkan di dalam alun-alun lampu penerangan tidak maksimal,’’ ucapnya kalem.
Ditanya kapan rencana proses ‘menjual’ Alun-Alun Kota Batu akan dilakukan? ‘’Secepatnya. Harapan saya, pas hari ulang tahun Kota Batu 12 Oktober 2023, Alun-Alun Kota Batu sudah berubah perwajahan,’’ tandasnya.
Sudah ada gambaran BUMN atau swasta yang akan ditawari? ‘’Secara spesifik belum ada. Tetapi, banyak perusahaan yang CSR-nya bisa mengkaver progam revitaliasasi Alun-Alun Kota Batu,’’ pungkas Aries meyakinkan. (has/van)