MALANG POSCO MEDIA-Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat gerak cepat (gercep) tanggapi memudarnya cat di kampung tematik. Ia memastikan segera berkomunikasi dengan pihak pemberi CSR.
“Rencana saya akan ketemu pihak Indana untuk tindaklanjut kerjasamanya. Agar Kampung Warna Warni Jodipan dapat kembali seperti awal dulu,” jelas Wahyu dikonfirmasi melalui telepon kemarin.
Meski demikian, ia belum menyebut waktu bertemu. Wahyu mengaku kampung wisata tematik ini menjadi perhatiannya. Termasuk faktor keselamatan di jembatan kaca yang beberapa waktu kemarin banyak disorot.
“Sudah dilaporkan, memang ada retakan tidak terlalu signifikan. Sudah dicek dan memang dikhawatirkan, jadi sementara ditutup. Saya minta untuk menguji lagi kelayakannya,” jelasnya.
Tidak hanya jembatan kaca di Kampung Warna Warni Jodipan, Wahyu juga memastikan bakal mengecek keamanan wisata lain yang ada di Kota Malang. “Saya harapkan nanti bisa mengevaluasi semua obyek wisata yang terutama ditengarai akan mengakibatkan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan,” kata Wahyu.
Sementara itu Vice President Indana Steven Sugiharto selaku dari pihak pemberi CSR menyampaikan, jembatan kaca yang ada di Kampung Warna Warni Jodipan memang dibangun pihaknya. Meski demikian, Steven meyakini bahwa jembatan yang dibangun sekitar tahun 2017 itu sudah diserahkan kepada Pemkot Malang.
“Seingat saya itu sudah kami serahkan kepada Pemkot Malang. Setelah diresmikan itu langsung kita serahkan. Nah seharusnya dari Pemkot Malang kan sudah mempunyai catatannya untuk cross check,” ujar Steven kepada Malang Posco Media.
Steven menyampaikan, jembatan itu sebenarnya dibangun dengan sangat kokoh. Tentu ia juga tidak ingin kejadian kecelakaan di tempat lain terjadi di jembatan kaca di Kampung Warna Warni Jodipan.
Di sisi lain, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin mengapresiasi adanya tindakan penutupan sementara jembatan kaca. Meski begitu Pemkot Malang tetap didorong melakukan tindakan perbaikan.
“Iya karena ada cor retak ini kan dikhawatirkan merembet. Jika sampai ada korban jiwa bagaimana,” kata Fathol.
Sebelumnya, Fathol mengaku sudah menanyakan kepada dinas teknis. Yakni Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
Menurut Fathol Disporapar Kota Malang juga punya tanggungjawab memastikan area tersebut aman. Dikarenakan jembatan kaca merupakan spot atau destinasi wisata andalan di dua kampung tematik tersebut. Jadi harus mendapat perhatian serius.
“Nah ini yang harus segera dipastikan seperti apa. Kalau perbaikan seperti apa? Setahu kami berkas juga masih dicari. Makanya belum ada rekomendasi teknis apapun dari DPUPRPKP,” kata politisi PKB ini.
Ia mengatakan pihak atau dinas terkait harus segera menelaah dan melaporkan situasi dan kendala yang ditemui. Khususnya dalam hal yang menghambat tindakan perbaikan segera struktur jembatan kaca.
Anggota Komisi C Bayu Rekso Aji meminta Pemkot Malang segera menyusun rencana darurat berkaitan dengan kejadian ini. Dikarenakan jembatan kaca merupakan kepentingan masyarakat.
“Khususnya ini demi keselamatan pengunjung dan warga mengingat ada kejadian di tempat lain. Nanti soal anggaran bisa dicari solusi, pakai anggaran apa yang tidak menyalahi aturan,” tegas politisi PKS ini. (ian/ica/van)