spot_img
Saturday, May 31, 2025
spot_img

Pj. Walikota Mojokerto: Beri Sanksi Tegas ASN Tidak Netral

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, MOJOKERTO – Pemerintah Kota Mojokerto siap memproses dan memberi sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku apabila Bawaslu ada laporan atau temuan ASN di Kota Mojokerto yang tidak bersikap netral pada Pemilu 2024.

Hal di atas diungkapkan Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro dalam Sosialisasi tentang Penanganan Pelanggaran Netralitas ASN, TNI, POLRI pada Tahapan Kampanye dan Deklarasi Pemilu Damai, di kantor Bawaslu Kota Mojokerto, Senin (18/12/2023) sore.

Menurut Ali, panggilan akrabnya Pj Walikota Mojokerto, tanggal 14 Pebruari pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia. Untuk itu suasana yang penuh keceriaan serta kebahagiaan itu harus ditonjolkan.

“Esensinya bagaimana nanti tanggal 14 semua bisa ikut handarbeni. Sehingga angka partisipasi pemilih bisa tinggi. Untuk itu kita tidak bisa hanya memasrahkan ini kepada KPU dan Bawaslu. Ini kerja kolektif, pentahelix approachnya harus kita gali bersama,” jelas Ali Kuncoro

Untuk menunjang kesuksesan tersebut, Ali juga bersikap tegas bahwa jika Bawaslu mendapatkan laporan ada ASN di Kota Mojokerto yang tidak bersikap netral, ia siap memberikan tindakan sebagaimana regulasi yang ada.

“Saya jamin ASN saya netral, kalau memang ada temuan ASN tidak netral oleh Bawaslu, silahkan diproses saja,” pinta Ali kepada Bawaslu.

Kalau Bawaslu sungkan memberikan tindak tegas, kalau ada temuan segera berikan laporan kepada saya, maka saya akan perintahkan kepada Sekda dan Kepala BKPSDM memproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya terkait netralitas ASN, Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan deklarasi dan menandatangani Pakta Integritas Netralitas ASN pada Pemilu Tahun 2024.

Ali juga mengingatkan bahwa salah satu tugas utama ASN adalah sebagai perekat persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya ASN harus mampu mengedukasi warga untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Karena semakin tinggi angka partisipasi maka legitimasi pemimpin yang akan hadir itu akan diakui oleh khalayak.

“Saat ini kembali rakyat akan memberikan mandatnya kepada siapa yang akan memimpin lima tahun ke depan. Kita perlu pemimpin yang kuat, yang hebat, pemimpin yang bisa membawa bangsa ini ke depan,’’ pungkas Ali, yang juga Kadispora Jatim ini.(ntr/mpm)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img